Mereka biasanya berjaga malam dari pukul 20.00 hingga pagi.
Pada dini hari, ia mendengar ada keributan di area tambang bagian atas, yang kemudian diketahui sebagai lokasi meninggalnya Fernando.
Namun, saat itu ia belum mengetahui secara pasti apa yang terjadi.
Pagi sekitar pukul 06.00 WITA, Feldy memutuskan pergi ke lokasi tersebut untuk mencari tahu.
Saat tiba di sana, salah satu pekerja mengatakan bahwa telah terjadi keributan pada dini hari.
"Katanya ada korban, tapi mereka belum bilang kalau itu anak saya," ungkapnya sambil menangis saat diwawancarai di RSUP Prof Kandou Malalayang, Manado, Senin (10/3/2025).
Tak lama kemudian, ia diberi tahu untuk segera menuju rumah sakit terdekat.
Tanpa firasat apa pun, ia bergegas ke sana.
Namun, sesampainya di rumah sakit, ia mendapati bahwa korban yang dimaksud adalah anaknya sendiri. Tangisnya pun pecah.
Feldy mengatakan bahwa Fernando mengalami luka tembak di kepala sebelah kanan, tepat di atas telinga, dengan bagian belakang kepala yang hancur.
Dengan penuh kesedihan, ia meminta agar pihak berwajib segera mencari pelaku dan menindak tegas mereka yang bertanggung jawab atas kematian anaknya.
Pihak kepolisian sendiri masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden tragis ini.
Dan setelah terungkap siapa sosok yang diduga melakukan penembakan.
Kini terungkap juga kronologi kejadian hingga menewaskan warga bernama Fernando Tongkotow.
Dari informasi yang didapat, korban tewas usai tertembak peluru dari oknum diduga Brimob Polda Sulut.