Pelatih asal Portugal itu jelas tidak bisa tenang, mengingat AC Milan cuma bermodal 2 kemenangan dalam 5 pertandingan terakhir di Liga Italia.
Tekad utama Rossoneri adalah menyapu kemenangan di sisa paruh kedua musim untuk bisa bersaing di zona Scudetto.
"Kami harus mulai menang dan meyakinkan mulai besok untuk meraih posisi setinggi mungkin. Piala Super Italia sudah berlalu. Saya adalah pemimpin utama di ruang ganti," ungkap Sergio Conceicao.
Namun upaya Sergio Conceicao bakal menemui hambatan dari Cagliari.
Kendati Cagliari berstatus tim papan bawah, klub asal Sardinia itu datang dengan ambisi tinggi di San Siro, seusai kemenangan tandang melawan AC Monza di laga terakhir.
Kemenangan melawan AC Monza, telah memberikan energi baru bagi Cagliari, lantaran sebelumnya mereka menerima 5 kekalahan beruntun di Serie A maupun Coppa Italia.
Rossoneri memang lebih baik dari Cagliari berdasarkan rekor head to head.
Tetapi, musim ini, Cagliari tidak bisa dianggap sebelah mata.
Anak asuh Davide Nicola selalu punya cara untuk mempersulit tim besar.
Itu sudah terjadi pada pertemuan pertama di Unipol Domus, saat AC Milan dipaksa berbagi poin dengan skor akhir 3-3.
Cagliari juga sanggup menahan imbang AS Roma tanpa gol.
Kemudian, Cagliari sukses menjegal Juventus di kandang lawan dengan skor akhir 1-1.
Artinya, mentalitas Cagliari menghadapi tim besar patut diwaspadai AC Milan.
Sementara itu di kubu AC Milan, Sergio Conceicao tentu tak ingin kehilangan momentum di kandang sendiri.
Di depan para pendukung Rossoneri, Sergio Conceicao jelas ingin memberikan kemenangan penting di Serie A, sebagai awal yang bagus menuju kebangkitan.