Sulawesi Utara

Segini Capaian Nilai Tukar Petani Sulut Desember 2024, Tertinggi Sejak Januari 2023

Editor: Alpen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petani menjemur gabah di penggilingan padi Desa Matani, Kecamatan Tumpaan Minahasa Selatan. Kenaikan harga komoditas mendorong daya beli petani Sulawesi Utara di akhir tahun.

Manado,TRIBUNMANADO.CO.ID - Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Utara terus meningkat di akhir tahun 2024.

Pada Bulan Desember 2024, NTP Sulawesi Utara naik 2,56 persen menjadi 119,50 dibandingkan dengan bulan November yang bernilai 116,51.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Aidil Adha mengungkapkan, NTP Sulut Bulan Desember merupakan yang tertinggi sejak Januari 2023.

Baca juga: Kabar Baik, Harga Cengkih di Kotamobagu Naik di Penghujung Tahun 2024, Petani Senang

"Ini menggambarkan bahwa daya beli petani terus membaik," ujar Aidil, Sabtu (4/1/2024). 

Katanya, NTP membaik seiring dengan harga komoditas pertanian perkebunan yang relatif baik. Beberapa di antaranya harga kopra yang sudah di atas Rp 10 ribu per kg. 

Begitu juga cengkih, pala, beras dan nilam yang merupakan primadona baru petani Sulawesi Utara. 

Dijelaskan, perubahan NTP dikarenakan nilai Indeks Harga yang diterima Petani (It) mengalami kenaikan sementara nilai Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) turun. 

Indeks Harga yang diterima Petani (It) naik sebesar 1,92 persen sementara Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) turun sebesar 0,62 persen

NTP secara Year to Date (YTD) atau tahun kalender mengalami kenaikan sebesar 5,90 persen. 

Serupa dengan itu, NTP secara Year on Year (YoY) atau tahun ke tahun juga mengalami kenaikan yang sama. Nilai Tukar Petani secara YoY naik 5,90 persen.

Sejalan dengan NTP, Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) juga mengalami kenaikan sebesar 1,75 persen, dari nilai 118,79 pada bulan November menjadi 120,87 pada bulan Desember.  

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat daya beli petani, dengan mengukur kemampuan tukar produk yang dihasilkan/dijual petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani.

Baik untuk proses produksi maupun untuk konsumsi rumah tangga petani.
Semakin tinggi NTP dapat diartikan kemampuan daya beli atau daya tukar petani relatif lebih baik dan tingkat kehidupan petani juga lebih baik.

NTUP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).

Di mana, komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM).

Halaman
12

Berita Terkini