Meskipun perjanjian itu tidak menyelesaikan masalah Palestina, Carter terus menjadi pendukung hak-hak Palestina, menerbitkan buku Palestine: Peace Not Apartheid pada tahun 2006. Ia juga merupakan kritikus vokal terhadap lobi pro-Israel di AS.
Human Rights Watch mengatakan Carter "memberikan contoh yang kuat bagi para pemimpin dunia untuk menjadikan hak asasi manusia sebagai prioritas, dan ia terus memperjuangkan hak asasi manusia setelah ia meninggalkan jabatannya". (Tribun)