Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR), Provinsi Sulawesi Utara, adalah daerah yang penuh dengan keragaman etnis. 

Orang yang tinggal di BMR tidak hanya suku Mongondow, di sini ada Suku Jawa, Suku Bali, Minahasa, Sangihe, serta suku-suku lokal lainnya. 

Adapun suku-suku lokal yang sedari dulu mendiami tanah BMR yakni, Mongondow, Bolango, Kaidipang dan Bintauna.

Masing-masing suku-suku ini memiliki bahasa mereka tersendiri, meski sebagian besar mereka bisa juga bertutur dalam bahasa Manado dan bahasa Mongondow. 

Bolaang Mongondow Raya sendiri terdiri dari empat kabupaten dan satu kota, yakni Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kota Kotamobagu. 

Bahasa-bahasa tersebut oleh para ahli diklasifikasikan sebagai bagian dari bahasa Gorontalo-Mongondow yang merupakan bagian dari rumpun bahasa Filipinik turunan bahasa Melayu-Polinesia dan Austronesia. 

Berikut daftar lima bahasa daerah yang ada di Bolaang Mongondow Raya:

Bahasa Mongondow

Bahasa Mongondow adalah bahasa yang paling banyak dituturkan di Bolaang Mongondow Raya (BMR)

Penutur bahasa ini tersebar di seluruh BMR. 

Mayoritas penutur bahasa Mongondow terkonsentrasi di Kabupaten Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Timur dan  Kota Kotamobagu. 

Sebagian di antaranya berada di Bolaang Mongondow Selatan dan Bolaang Mongondow Utara. 

Bahasa Bolango

Penutur bahasa Bolango terutama terkonsentrasi di sebagian daerah Bolaang Mongondw Selatan, terutama di Bolaang Uki. 

Penutur bahasa ini juga sebagian ada di Bolaang Mongond dan Bolaang Mongondow Utara. 

Bahasa Bintauan

Masyarakat penutur bahasa Bintauana terutama terkonsentrasi di Kecamatan Bintauna, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. 

Bahasa Kaidipang

Penutur bahasa Kaidipang mayoritas berada di Kecamatan Kaidipang dan Bolangitang, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. 

Bahasa Lolak