Terakhir meletus pada 14 dan 17 Juli 2011.
Saat itu Gunung Lokon memuntahkan lahar panas sekitar pukul 23.31 waktu setempat.
Letusan gunung itu adalah yang terbesar dari letusan vulkanik yang berlangsung hampir satu bulan, sejak gunung itu menunjukkan gejala meletus 18 Juni 2011.
Pada 17 Juli 2011 terjadi letusan kedua setinggi 600 meter. Akibat letusan tersebut terjadi kebakaran hutan di sekeliling kawah gunung.
Pemerintah Kota Tomohon mencatat sekitar 10.000 warga kaki Gunung Lokon terpaksa mengungsi.
Tak ada korban jiwa ataupun warga yang cedera akibat erupsi, kecuali seorang pengungsi bernama Blasius Tumembouw (71) meninggal di Rumah Sakit Bethesda Tomohon akibat panas tinggi.
Petugas pengamat Pos Gunung Api Lokon dan Mahawu Freddy Korompis saat itu mengatakan dua erupsi Gunung Lokon dari kawah Tompaluan mengeluarkan debu dan pasir yang langsung terbawa angin ke arah Kota Manado.
Langit Kota Manado sepanjang siang hari tampak mendung tertutup debu. Atap rumah-rumah di Manado tampak terselubung debu tipis.
4. Pemandangan Kawah Tompaluan
Walau termasuk gunung berapi yang aktif, Gunung Lokon selalu dikunjungi banyak orang. Terutama pada hari libur.
Lokasi yang paling disukai atau tujuan utama para pendaki Gunung Lokon adalah melihat kawah belerang belerang aktif.
Kawah belerang ini dinamakan Kawah Tompaluan.
Kawah yang masih aktif ini memang terlihat sedikit mengerikan dengan kepulan asap di atasnya.
Namun bagi para pendaki, kawah ini justru menjadi daya tarik pengunjung datang.
5. Kafe, Restoran, dan Resort