TRIBUNMANADO.CO.ID - Tanaman nilam kini menjadi tanaman primadona di Sulawesi Utara (Sulut).
Banyak warga Sulut saat ini bercocok tanam nilam.
Bahkan, tanaman dengan nama latin 'Pogostemon cablin Benth' ini sempat viral di media sosial khalayak dunia maya Sulut.
Salah satu daerah yang kini populer dengan tanaman nilam yaitu Minahasa Selatan.
Nilam merupakan tanaman semak tropis yang menghasilkan minyak atsiri, yang juga dinamakan minyak nilam.
Minyak nilam juga adalah salah satu minyak atsiri utama yang dihasilkan di Indonesia.
Minyak nilam memiliki aroma yang kuat dan berat, dan digunakan sebagai bahan baku untuk parfum, sabun, kosmetik, dan antiseptik.
Populernya nilam membuat warga memanfaatkan lahan perkebunan, pekarangan rumah hingga lahan tidur untuk ditanami nilam.
Seperti yang dilakukan hampir sebagian besar warga di Kecamatan Tompasobaru dan Maesaan, s serta beberapa desa dan kelurahan di Minsel.
Mereka ikut berbondong-bondong bercocok tanam nilam.
Mulai dari anak muda hingga orang dewasa pun rama-ramai menanam tanaman nilam.
Hal tersebut bukan tanpa alasan, para petani nilam ini memanfaatkan momentum karena harga nilam per kilogram kini hampir mencapai Rp.2.000.000.
Cuan yang didapat dari hasil panen tanaman nilam bisa dibilang memuaskan.
Satu di antaranya Sandi Lonteng, petani Milenial asal Tompasobaru Minsel.
Ia mengambil langkah cepat memanfaatkan situasi menguntungkan saat ini.