Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Simon Mantiri, putra asli Sulawesi Utara, kini resmi menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina.
Pengangkatan Simon disambut hangat oleh masyarakat Kawanua, yang merasa bangga atas keberhasilan salah satu putra daerah mereka menduduki posisi penting di perusahaan energi terbesar di Indonesia.
Namun, Simon tidak hanya membawa kebanggaan, tetapi juga beban tanggung jawab besar dalam memastikan layanan energi di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di Sulawesi Utara.
Di Sulawesi Utara, antrean panjang untuk mendapatkan BBM bersubsidi, khususnya solar, menjadi tantangan yang kerap kali dihadapi masyarakat.
Pengamat ekonomi Sulut, Robert Winerungan memberikan tanggapannya terkait hal ini.
Robert menyampaikan selamat atas pelantikan Simon sekaligus menyoroti tugas yang menantinya.
Ia mengingatkan bahwa keberadaan BBM bersubsidi memang sangat membantu, namun ketersediaannya harus dijaga ketat.
"BBM bersubsidi sangat membantu masyarakat, tapi kalau malah menyebabkan kelangkaan dan antrean panjang, lebih baik dievaluasi lagi penggunaannya," ujar Robert, Senin (4/11/2024)
Menurutnya, Simon harus dapat menjamin ketersediaan BBM agar masyarakat tak perlu menghabiskan waktu berjam-jam dalam antrean hanya untuk memperoleh solar.
Robert juga menyoroti potensi penyalahgunaan BBM bersubsidi, yang menurutnya turut memperparah kelangkaan di beberapa titik.
Antrean panjang BBM, khususnya di wilayah Sulawesi Utara, tidak hanya mengganggu masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, juga menghambat perekonomian lokal.
"Waktu habis hanya untuk mengantre BBM, aktivitas masyarakat dan roda ekonomi ikut terhambat."
"Ini jadi tantangan yang harus diselesaikan," pungkasnya. (Pet)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>
Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>
Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>