"Saya sangat ingin vendor di Malaysia membuat sistem untuk memeriksa informasi karyawan sebelum merekrut.
Apalagi yang suka lompat seperti ini. Dua minggu tidak baik untuk mental?
"Membuat masalah orang. Karena dia punya masalah kesehatan mental, orang harus mempekerjakan orang lain."
"Tolong bersikap dewasa.
Jangan berhenti selama 24 jam dan menyusahkan orang lain.
Baca kontraknya dan ikuti masa pemberitahuannya.
Ini demi kebaikan kamu dan pimpinan," komentar netizen lainnya.
Sementara itu di Indonesia, peristiwa karyawan toko HP menggelapkan uang hampir Rp 800 juta viral di media sosial.
Namun saat diinterogasi oleh bosnya, karyawan bernama Syifa tersebut seperti tak merasa berdosa.
Syifa justru dengan santai menjelaskan ke mana saja uang yang digelapkannya mengalir.
Diketahui, Syifa merupakan tim keuangan di toko tersebut dan sudah menggelapkan dana sekitar satu tahun.
Ia menggelapkan uang toko dengan cara memanipulasi stok HP dan mengalirkan uang perusahaan ke rekening pribadinya.
Padahal pemilik toko mempekerjakan Syifa karena kasihan dengan kondisi keluarganya.
Bukannya berterima kasih, Syifa malah memanfaatkan kebaikan bosnya tersebut untuk menggelapkan dana.
"Lu gua terima kerja juga karena gua tahu kondisi keluarga lu juga kan gitu," ucap pemilik toko.