Lebih lanjut menurut Tanto, awalnya S mengendarai mobil pickup tersebut dari arah timur ke barat di Jalan Wates—Sermo.
Diketahui pikup tersebut melewati jalan yang kondisinya menanjak.
"Sesampainya di simpang, muncul B dengan motornya dari arah barat dan hendak belok ke kanan, arah selatan," ujarnya.
Namun lantaran jarak keduanya sudah terlalu dekat, tabrakan pun tak terhindarkan.
Kondis motor B mengalami kerusakan parah di bagian depan, sedangkan pickup yang dikendarai S mengalami penyok di depan.
Sementara itu B mengalami luka-luka berat usai tabrakan terjadi.
Ia dilarikan ke RSUD Wates untuk mendapatkan penanganan, namun akhirnya meninggal dunia di perjalanan.
"Sementara S selamat tanpa luka dari kejadian ini," kata Tanto.
Akibat insiden tersebut menyebabkan kerugian sekitar Rp 1 juta. Tabrakan terjadi diduga akibat kurangnya konsentrasi S saat berkendara, serta B yang kurang berhati-hati saat hendak berbelok.
Pihak kepolisian melalui Kanit Gakkum Satlantas Polres Kulon Progo, Ipda Tanto pun mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati saat berkendara.
Terutama mematuhi rambu-rambu lalu lintas agar terhindar dari laka. (alx)
(Sumber TribunJogja)