Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Isu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ke perempuan dan anak, jadi salah satu topik utama dalam debat pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung tahun 2024, di Grand Kawanua Internasional Hall, Kairagi, Manado, Sulawesi Utara, Minggu (6/1/2024) malam.
Dua paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung Sulut, Geraldi Mantiri - Erwin Wurangian dan Hengky Honandar - Randito Maringka punya jawaban berbeda.
Mereka juga saling menanggapi terhadap jawaban, terkait pertanyaan dari panelis tentang isu KDRT ke perempuan dan anak.
Apa sebenarnya faktor penyebabnya, dan bagaimana solusi atau bentuk intervensi yang akan dilakukan oleh anda sebagai Wakil Walikota baik aturan dan regulasi, atau kebijakan dalam rangka menekan KDRT di masyarakat Kota Bitung?
Isu tersebut kemudian digali, dan didapati berdasarkan data di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bitung ada ratusan kasus di Kota Bitung.
Di tahun 2023 total ada 127 kasus dan tahun 2024 ada 63 kasus.
Tahun 2024, kasus kekerasan fisik terhadap perempuan dan anak serta seksual sama banyaknya yaitu 24 kasus.
Menyusul dua kasus itu adalah kasus lainnya sebanyak 31.
Kemudian ada kasus psikis dan penelantaran ada 15 kasus, trafficking 14 kasus dan eksploitasi ada empat kasus.
Sementara itu di tahun 2023, kasus yang paling banyak seksual ada 18, disusul kasus fisik 16, penelantaran 12, psikis lima dan trafficking tiga, serta kasus lainnya ada sembilan.
Menurut Kepala Unit (Kanit) UPTD PPA Kota Bitung, Ellen Kambey terkait dengan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak pihaknya sudah dan terus melakukan berbagai upaya.
Di antaranya, memberikan pendampingan penanganan sesuai dengan kebutuhan korban.
"Seperti pelayanan kesehatan, psikologis dan hukum," kata Ellen Kambey Senin (7/10/2024).
Ratusan kasus kekerasan perempuan dan anak di Bitung, dari hasil kajian dan data Dinas P3A Bitung ada faktor - faktor penyebab.
Di mana disetiap kasus berbeda-beda faktornya.
Misalnya, untuk kasus kekerasan fisik faktor yang melatarbelakangi yaitu faktor ekonomi, psikologis pribadi korban, pelaku dan lainnya.
Kemudian untuk kasus kekerasan seksual, karena kurangnya pengetahuan bahwa melaporkan kejadian akan membuat keluar dari permasalahan bukan menyembunyikan.
"Kami berharap, tentunya ada dukungan dan kerja sama yang sigap dan terikat dari tiap instansi pemerintah untuk lebih aware dalam menangani kasus atau mrlakukan pencegahan," kata dia.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>
Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>
Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>