Sesampainya di wilayah Sidatan, bus melaju terlalu ke kanan melewati marka tengah dan bertabrakan dengan mobil Avanza yang membawa dua penumpang perempuan, I dan MN, yang duduk di barisan belakang sopir.
Tabrakan pun tak terhindarkan, menyebabkan bus dan Avanza adu banteng.
Selain mobil, sebuah motor Vespa Sprint yang datang dari arah timur juga menabrak sisi kiri bus Hino.
"Bus berjalan terlalu ke kanan melebihi marka tengah, kemudian menabrak satu roda dua dan satu roda empat," kata Tanto.
Akibat tabrakan ini, mobil Avanza mengalami kerusakan parah dan seluruh penumpangnya terjebak di dalam kabin.
Sopir Avanza yang terjepit memerlukan bantuan dari relawan Basarnas untuk dievakuasi.
W, I, dan MN berhasil dikeluarkan dari mobil, begitu pula dengan AWS, pengendara motor.
Semua korban dilarikan ke rumah sakit terdekat, yakni Rizki Amalia Temon dan RSUD Wates.
Namun, W dan I tidak dapat bertahan dalam perawatan.
W menderita luka serius pada kepala, pelipis, serta kedua kaki, sementara I mengalami robek pada kelopak mata, robek kepala, memar dada, dan patah pergelangan tangan kiri.
"Tapi kemudian (W dan I) meninggal dunia dalam perawatan RSUD Wates," tambah dia.
Kondisi bus mengalami kerusakan cukup parah dengan bodi depan ringsek, kaca depan pecah, dan lampu kanan depan rusak.
Beruntung, sopir dan kernet bus tidak mengalami cedera.
Polisi masih terus mendalami kasus kecelakaan ini untuk mengungkap penyebab pasti dari insiden tragis tersebut.
10 Cara Menghindari Kecelakaan Saat Berkendara