"Tak ada firasat apa-apa. Saya tak menyangka, ini adalah perpisahan kami dengan Aprilio," ucapnya.
Pihak keluarga korban tampak memadati area lokasi, dari informasi jenazah direncanakan akan dimakamkan pada besok hari di area Perumahan GPI.
Pengakuan korban yang selamat
Korban kecelakaan maut di Jalan Ringroad, GPI, Manado, Sulut pada Selasa (17/9/2024) memberi pengakuan mengejutkan terkait fakta kecelakaan yang menewaskan dua temannya,
Leonatan Barauntu, salah satu korban yang duduk di depan samping sopir mengakui sesuatu.
Leo membongkar apa yang terjadi sebelum kecelakaan itu terjadi.
Dari pengakuan Leo, siswa SD itu menceritakan bahwa bus melaju cukup cepat.
Bus antar jemput Isuzu Elf DB 7030 AA yang mengangkut siswa SD GP Barea itu melaju Selasa pagi tadi.
Dalam kondisi melaju, kemudian bus hilang kendali dan menabrak pembatas jalan.
Saat ditanya, Leo mengiyakan jika sopir sempat bikin sesuatu.\
Sopir rupanya melihat kebelakang sebelum insiden terjadi.
"Iya," ucapnya dengan nada gemetar.
Feodora Akay, korban lainnya katakan setelah kecelakaan, sopir sempat berusaha membantu para korban keluar dari kendaraan.
Keluarga para siswa sudah berada di rumah sakit untuk mendampingi anak-anak mereka.
Bus tersebut baru saja menjemput siswa di GPI untuk diantar ke SD GPdI Berea Mapanget ketika kecelakaan terjadi.
Baca tanpa iklan