Liputan UMKM

Belajar dari Pengalaman, Rendy Mantan Napi Buka Usaha Pentol di Kotamobagu, Omset Jutaan per Hari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Usaha bakso pentol milik Rendy yang berada di samping lapangan Mogolaing, Kotamobagu

TRIBUNMANADO.CO.ID - Bila berkunjung ke lapangan di Kelurahan Mogolaing, Kecamatan Kotamobagu Barat, Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut), ada cukup banyak jajan kaki lima yang didagangkan.

Salah satu jajan kaki lima yang bisa ditemui di sudut lapangan yakni bakso pentol.

Seperti usaha gerobak milik seorang pedagang bakso pentol, Rendy.

Baca juga: Pasar Segar Paal Dua Manado Sulawesi Utara Sentra UMKM Makanan Murah, Segini Harga Makanannya

Rendy merupakan seorang perantau yang berasal dari Palu, Sulawesi Tengah.

Rendy membuka usaha bakso pentolnya ini sekitar delapan bulan yang lalu.

Menurut Rendy usahanya itu berjalan lancar dan cukup laris.

“Yaa cukup ramai, tiap hari saya buka (dagang),” katanya kepada Tribunmanado.co.id, Senin (2/9/2024).

Sebelum memutuskan untuk berbisnis bakso pentolan, Rendy mengaku sempat menjadi narapidana.

“Saya sempat di Lapas kena kasus narkoba,” ucapnya.

Dengan mendekam beberapa tahun di balik jeruji besi, Rendy bertekad untuk merubah nasib.

“Itulah saya coba berani membuka usaha ini sendiri. Itu pengalaman menjadikan saya harus berubah,” tuturnya.

Alhasil, usaha Rendy tak sia-sia. Dirinya bisa hasilkan omset jutaan per harinya.

“Per hari bisa 800 ribu. Kalau ramai itu bisa satu juta rupiah per hari,” kata Rendy.

Setiap hari Rendy bisa menjual 6 sampai 10 kilo gram bakso pentol.

Harga bakso yang dijual Rendy dari seribu hingga dua ribuan per biji.

Halaman
12

Berita Terkini