TRIBUNMANADO.CO.ID - Adik Prabowo Subianto sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyatakan bahwa dirinya tidak akan masuk dalam kabinet pemerintahan Prabowo Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Hashim secara tegas menolak untuk menjadi menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran.
Hal tersebut diungkapkan Hashim dalam sambutannya di acara APEC BAC: Optimisme dan Peluang Dunia Usaha dalam Menyongsong Pemerintahan Prabowo-Gibran di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Sabtu (31/8/2024).
"Saya mau sampaikan supaya ada sebuah kejelasan, saya tidak akan jadi menteri.
So, ada lowongan, satu kursi menteri masih ada. Itu salah satu yang saya tidak akan (ambil) dan saya sudah menolak," ujar Hashim.
Hashim menegaskan, dirinya sudah ditawarkan untuk mengisi posisi menteri pada pemerintahan berikutnya, namun telah dia tolak. Pasalnya, dia tidak ingin masuk di dalam pemerintahan.
"Memang saya ditawarkan (posisi menteri) tetapi saya menolak. Saya kira lebih baik saya di luar (pemerintahan)," kata dia.
Alih-alih menjadi menteri, dia justru lebih memilih tugasnya saat ini yang dia sebut sebagai 'tukang pos' yang membantu pemerintahan Prabowo.
"Jabatan saya itu sangat terhormat yaitu tukang pos, saya tukang pos mungkin paling tertinggi di Indonesia.
Dan tugas saya adalah untuk sampaikan korespondensi dan sebagainya yang mungkin bisa macet di dalam birokrasi karena ada protokol dan sebagainya," tuturnya.
Baca juga: Syukuran di Minahasa, Hashim Djojohadikusumo Sebut Tak Ambil Keuntungan dari Program Kerja Prabowo
Profil Hashim Djojohadikusumo
Hashim Djojohadikusumo lahir di Jakarta pada 1 Januari 1953 dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Sigar.
Ayahnya adalah mantan Menteri Negara Riset Indonesia ke-3 dan Menteri Keuangan Indonesia kedelapan.
Hashim memiliki tiga kaka. Yaitu Biantiningsih Miderawati Djiwandono, Marjani Djojohadikusumo, dan Prabowo Subianto.
Dalam studinya, Hashim pernah menempuh pendidikan di Pmonoa College, Claremont University, California dan mengambil jurusan Ilmu Politik dan Ekonomi.
Setelah lulus pada tahun 1976, ia pun magang di salah satu institusi bank investasi bernama Lazard Freres Et Cie.