TRIBUNMANADO.CO.ID - Mantan capres 2024 nomor urut 01, Anies Baswedan diketahui mengunjungi Kantor DPP PDIP Jakarta pada Sabtu (24/8/2024).
Pertemuan Anies dan DPP PDIP DKI Jakarta membahas Pilkada 2024 hingga prinsip berbangsa dan bernegara.
Anies mengungkap isi pembicaraannya bersama sejumlah petinggi DPD PDIP Jakarta hari ini.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengakui, adanya pembicaraan tentang Pilkada 2024.
"Hal-hal yang menyangkut Pilkada tentu kita obrolkan, tapi kita semua menunggu apa yang menjadi keputusan," ucap Anies, dikutip dari tayangan Kompas TV, Sabtu.
"Tadi sama sekali kita tidak menyinggung keputusan, langkah, karena semua itu di luar kewenangan kita."
Anies mengaku, turut membicarakan tentang masa depan Jakarta bersama sejumlah petinggi DPP DPIP Jakarta.
Pria yang juga merupakan eks Mendikbud RI ini ikut membicarakan soal keberpihakan kepada orang-orang kecil.
"Kita bicara tentang masa depan Jakarta, bagaimana bagaimana pemikiran kebangsaan, pemikiran Bung Karno, keIndonesiaaan, keagamaan bisa berjalan seiring dan membuat suasana di Jakarta aman, teduh dan damai," ucapnya.
"Bicara juga soal keberpihakan kepada mereka yang kecil, lemah. Saya sampaikan juga prinsip sedarhana, membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar."
Saat ditanya kesediaannya menjadi kader PDIP, Anies enggan memberikan jawaban yang jelas.
Anies hanya menyebut, saat ini masih menunggu keputusan dari PDIP.
"Pokoknya sekarang ini kita tunggu dulu sampai semua keputusan dibuat, setelah itu kita tentukan langkah ke depannya apa," ucap Anies.
"Kita menyaksikan beberapa hari terakhir, di mana kehidupan bernegara kita mengalami ujian. Dan dalam situasi ujian seperti itu kita menyaksikan siapa yang konsisten," lanjutnya.
Baca juga: Anies Baswedan Sambangi Kantor PDIP, Bahas Peluang Maju Pilkada Jakarta
Dalam kesempatan itu, Anies menyampaikan apresiasi kepada PDIP yang dinilai konsisten menjaga konstitusi.
Anies turut menyinggung aksi demonstrasi mahasiswa dan warga sipil di sejumlah wilayah buntut polemik revisi UU Pilkada.
"Kedua, civil society, mahasiswa yang bergerak secara organik tanpa ada satu komando tapi dikomando oleh hati, dikomando oleh kecintaan kepada negeri. Memilih untuk turun langsung mencegah terjadinya penyimpangan, mencegah praktik pelanggaran prinsip dasar bernegara," imbuhnya.
Anies menilai, munculnya gerakan mahasiswa dan siswa STM di berbagai daerah sebagai bentuk perjuangan.
Ia turut menyampaikan apresiasi kepada pimpinan DPR RI yang mendengarkan aspirasi rakyat dengan membatalkan pengesahan revisi UU Pilkada.
"Kita harus kawal sama-sama bahwa konstitusi yang sudah diamanatkan MK dijaga sampai tuntas," jelasnya.
Sementara itu, Anies belum tahu pasti kapan akan bertemu Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Ia menyebut, komunikasinya dengan PDIP berjalan mengalir dan santai.
"Kita mengalir saja, seperti pertemuan hari ini. Kan juga tidak direncanakan, spontan, rileks, santai," jelas Anies.
Ia kemudian disinggung soal pernyataan Megawati saat aat berpidato di Kantor DPP PDI-P, Kamis (22/8/2024).
Dalam pidatonya, Megawati sempat mempertanyakan kesediaan Anies untuk menurut kepada PDIP.
"Jadi kita semua menyadari bahwa Beliau merujuk kepada amanat konstitusi, cita-cita bernegara, cita-cita untuk mewujudkan Indonesia yang bersatu, beragam tapi bersama. Itu yang kita jadikan rujukan sama-sama," tandas Anies.
Baca juga: Respons Anies Baswedan Soal Permintaan Megawati Nurut Jika Diusung PDIP di Pilkada Jakarta
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>
Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>
Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com