Saat ini Hasan merupakan jubir TKN Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 lalu.
Ia sempat menjadi Anggota Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Bidang Komunikasi.
Sebelum mendirikan Cyrus Network, Hasan berkecimpung di dunia media.
Ia sempat menjadi wartawan Kompas pada 2005-2006.
Kariernya berlanjut dengan bergabung dengan Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia sebagai peneliti dari tahun 2006 hingga 2008.
Nama Hasan Nasbi makin mentereng sejak ia menjadi pendukung fanatik pasangan Joko Widodo dan Ahok saat Pilgub DKI Jakarta 2012.
Hasan dikenal publik sebagai sosok yang kerap mengkritik Anies Baswedan.
Ia pernah menyulut debat panas di media sosial kala menyinggung soal ambisi Anies Baswedan untuk melenggang ke Pilpres 2024.
Bahkan Hasan Nasbi pernah sesumbar bahwa dirinya bertaruh mobil Alphard jika Anies Baswedan berhasil mencalonkan diri sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Sebab kala ia membuat taruhan tersebut, Hasan yakin betul bahwa Anies akan gagal nyapres.
"Alhamdulillah sudah ada die hard Mas Anies yang japri saya buat salaman. Satu salaman pake Alphard baru dan satu salaman pake Alphard second," cuit Hasan lewat akun Twitter, @datuakrajoangek Sabtu (25/6/2022) silam.
Hasan pun harus memenuhi janjinya tersebut lantaran Anies Baswedan telah resmi mendaftarkan dirinya bersama calon wakilnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin ke KPU, Kamis (19/10/2023).
Pengakuan Hasan Nasbi, Mobil taruhannya tersebut sudah dia berikan.
Selain itu, Hasan Nasbi juga pernah diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap‎ proyek pembangunan pasar di Cimahi, Jawa Barat.
Dia diperiksa untuk tersangka Mochamad Itoc Tochija, suami wali kota nonaktif Cimahi, Atty Suharti Tochija.