Sehingga dia tinggal bersama salah satu anggota TNI di asrama Kompi Senapan B Yonif Raider 744 Satya Yudha Bhakti.
Joni pun selalu rajin berolahraga dan hidup penuh disiplin.
Setelah lulus SMA, Joni berangkat ke Kota Kupang untuk mengikuti seleksi Penerimaan Bintara TNI AD 2024.
Seleksi awal merupakan validasi di Ajenrem 1604/Wirasakti Kupang.
Setelah dilakukan pemeriksaan awal, Joni dinyatakan tidak lulus.
Menurutnya, dia gagal pada tinggi badan sehingga disuruh untuk kembali mempersiapkan diri untuk seleksi kali berikut.
"Untuk saat ini mungkin persiapan fisik. Saya akan usahakan sebisa mungkin," ungkap dia.
Joni mengaku sedih saat diumumkan dirinya gugur akibat tinggi badan yang belum memenuhi syarat dalam penerimaan Bintara TNI AD.
Pertemuan dengan Jokowi di Istana Negara
Bahkan Joni menunjukkan kembali sepenggal video ketika di Istana Negara waktu itu.
"Waktu itu saya ditanya Pak Jokowi mau jadi apa? Saya jawab TNI, sehingga Presiden Joko Widodo langsung memberikan jawaban untuk langsung daftarkan diri di Panglima TNI, langsung diterima,"kata Joni melansir PosKupang.com.
"Jujur saya, perasaan sangat sedih karena sudah dinyatakan tidak lulus terpilih. Saat saya sampaikan kepada keluarga terutama mama, mereka juga sangat sedih dan kecewa. Tapi mau bagaimana lagi," katanya lagi.
Meski begitu, Joni tak berkecil hati.
Dia tetap akan lebih giat berolahraga sehingga saat seleksi penerimaan Bintara TNI AD tahun berikutnya bisa lulus.
Keinginannya pun sederhana, ingin membahagiakan ibunya dan keluarga, serta membanggakan ayahnya yang telah meninggal dunia beberapa waktu lalu.