BBM

Jangan Sembarangan Isi BBM Untuk Kendaraan Anda, Ini Akibat dan Bahayanya Jika Salah

Editor: Alpen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Antrean mobil menunggu giliran mengisi BBM di SPBU Milik Pertamina di Jalan Pierre Tendean (Boulevard) Manado, Kamis (11/1/2023) siang.

Beruntung, pihak SPBU mau bertanggung jawab dan sudah menghubungi pemilik motor untuk mengganti seluruh kerusakan akibat kesalahan petugasnya itu.

Menanggapi persoalan itu, Riecky Patrayudha, Assistan to Departement Head of Service PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menjelaskan, pada dasarnya jika BBM yang masuk ke tangki tidak sesuai dengan spesifikasi mesin, pasti akan menimbulkan efek merugikan.

"Contohnya solar tidak lama setelah mesin dinyalakan pasti akan mogok, karena solar membutuhkan kompresi untuk menjadi ledakan," kata Riecky dikutip KompasOtomotif, Minggu (4/9/2022).

Riecky melanjutkan, kondisi tersebut juga akan berlaku apabila solar atau sebaliknya diisi dalam volume kecil.

Efeknya jangka waktu panjang, yaitu motor atau kendaraan lain akan mengalami kerusakan.

Solusi Apabila sudah seperti itu, menurut Riecky harus dilihat dulu kondisi kendaraannya.

Namun, pada umumnya bisa diperbaiki dengan cara menguras tangki BBM, clean up injector, dan mengganti busi, sudah hidup kembali mesinnya.

"Tetapi harus digeneralisir dulu kasus per kasusnya. Namun pada umumnya cara penanganan utamanya seperti itu," kata dia.

Dilansir wikipedia, berikut perbedaan Pertalite dan Solar.

Pertalite

Pertalite merupakan bahan bakar jenis bensin yang memiliki angka oktan 90 dengan warna hijau terang.

erdasarkan spesifikasi dari uji lab, Pertalite tidak ada kandungan besi, mangan ataupun timbal.

Kandungan sulfur Pertalite sebanyak 880 ppm. Jenis kendaraan yang cocok menggunakan Pertalite adalah jenis kendaraan sepeda motor dengan kompresi mesin 9:1 sampai dengan 10:1

Pertamina meluncurkan produk ini pada 24 Juli 2015 di SPBU 31.1.02.02 Abdul Muis, Jakarta Pusat oleh Direktur PT Pertamina Dwi Soetjipto dengan ketersediaan awal di 110 SPBU di Jakarta, Surabaya dan Bandung.

Solar

Solar adalah bahan bakar bermesin diesel dengan nama merk yang sama, produk solar pertama Pertamina.

Solar memiliki angka setana sebanyak 48 dan kandungan sulfur sebanyak 2500 ppm.

Bahan bakar ini umumnya digunakan oleh angkutan umum bus dalam kota ataupun mobil diesel teknologi lama

(Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas)

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com 

Berita Terkini