Nizam mengimbau pengguna kendaraan bermotor untuk mengganti oli setelah menempuh perjalanan 2.000 sampai 5.000 kilometer pada kondisi mesin normal.
Tanda-tanda oli mesin kering
Umumnya, pengendara akan merasa tidak nyaman ketika menghidupkan dan menjalankan kendaraan bermotor dengan kondisi oli sudah kering.
"Seharusnya (pengendara) merasakan. Kalaupun tidak bisa merasakan suhu mesin (karena mesin di-coverin) bisa merasakan dari gejala mesin lain, misalnya tarikan mesin payah dan berat," ujar Jayan.
"Pengendara harus aware tentang perubahan karakter mesin," kata dia.
Sementara, Jayan mengungkapkan, pergantian part baru yang standar pabrikan tidak akan membuat kenaikan suhu yang drastis.
Untuk mencegah oli mesin kering, Jayan mengimbau masyarakat untuk setidaknya 1 minggu sekali melakukan pengecekan level oli secara rutin.
"Pengecekan oli sebaliknya tiap pagi pada saat mesin dingin dan belum dihidupkan sama sekali," ucap Jayan.
Jika saat pengecekan oli sudah di bawah level, maka oli sebaiknya segera ditambah.
Menurut dia, jika oli mesin kering atau di bawah level yang ditentukan, maka mesin mestinya tidak boleh jalan.
Penyebab oli mesin kering
Pakar otomotif dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Jayan Sentanuhady mengatakan, ada dua penyebab oli berkurang atau habis/kering.
Pertama, karena oli mengalami kebocoran. Kejadian ini biasa dikenal dengan sebuttan oil pan/crank case.
Kedua, oli yang ikut terbakar terlalu banyak. Hal ini disebabkan karena ring piston sudah aus atau lemah.
"Untuk penyebab yang kedua ini intinya shielding ring piston sudah tidak bagus," ujar Jayan saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Jumat (3/12/2021).