Apa saja yang jadi kendala lainnya dalam sumber daya alam?
Yang jadi kendala utama adalah ego sektoral. Ego sektoral kerap muncul di kalangan kementerian atau lembaga. Sering kementerian yang satu tidak mau memberikan data pada yang lain.
Nah ini jadi sulit. Padahal untuk menyelesaikan masalah, kami perlu melihat dan membandingkan data untuk kemudian mencari solusi yang sebaik baiknya.
Jadi kita ini wasit. Tapi kadang kadang juga masuk ke dalam untuk membahas hal hal teknis.
Penting juga data di masyarakat untuk mengkonfirmasi data milik pemerintah.
Untuk mellihat dan mengatasi kejahatan korporasi, apa yang dilakukan Stranas?
Frida : Untuk ini bisa kita lihat apakah ada monopoli, diskresi atau adakah keterbukaan. Jika tiga hal itu muncul tentu potensi korupsinya besar.
Contoh di beberapa kementerian ada monopoli melalui pemberian izin yang ekslusif. Begitupun ada diskresi.
Nah yang kami lakukan adalah mengintegrsikan sistem yang ada supaya tak ada lagi monopoli, diskresi dan ketidak terbukaan.
Ini kita perjuangkan sejak 2019 dan sudah terbentuk melalui aplikasi di kementerian keuangan.
Kita juga menelusuri para pengendali utama serta mengupayakan digitalisasi dan integrasi data.
Sebagai penutup, mungkin ada closing statement tentang pencegahan korupsi di Indonesia?
Fridolin : Pesan saya berlaku baiklah dan benar. Berlakukah sesuai aturan. Jangan melawan aturan. Wartawan juga musti melakukan pengawasan.
Perlu ada karya jurnalistik untuk investigasi kasus korupsi. Gunanya adalah untuk mengingatkan pemerintah agar supaya senantiasa berjalan direlnya.
Mungkin ada pesan tentang pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia?