Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Dalam sesi Tribun Podcast di Kantor Tribun Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat (28/6/2024), Wakil Ketua Komunitas Dinding Manado, Angelica Tiow, dan Sekretaris Hengkie Tondatoun berbagi misi dan aktivitas mereka dalam memberikan pendidikan yang layak kepada anak-anak di Pasar Manado.
Dalam podcast tersebut mereka juga menceritakan awal mula bergabung bersama komunitas tersebut, tantangan dan harapan mereka bagi para anak-anak disana.
Berikut adalah rangkuman dari pembahasan mereka dalam format tanya jawab.
Apa sebenarnya Komunitas Dinding ini dan bagaimana mereka mampu membentuk karakter anak-anak di sana?
Angelica: Komunitas Dinding Manado, Sulawesi Utara sudah berdiri sejak tahun 2010.
Awalnya dari teman-teman mahasiswa Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) yang melakukan kunjungan bakti sosial di Pasar Bersehati.
Mereka melihat banyak anak-anak yang seharusnya bersekolah justru membantu orang tua mereka.
Dari situ, kami merasa tergerak untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak tersebut.
Kami mulai mengajar di Lantai 3 Pasar Bersehati dan sekarang, setelah 14 tahun, banyak mahasiswa lain juga ikut bergabung untuk membantu.
Kenapa mau join ke Komunitas Dinding?
Angelica: Awalnya dari seorang teman yang memperkenalkan komunitas ini.
Dia bilang bahwa kita mengurus anak-anak, dan kebetulan saya juga suka bermain dengan anak-anak. Seiring waktu, saya merasa nyaman di sana karena komunitas ini sudah seperti keluarga.
Hengkie: Saya awalnya bekerja di Bitung dan ikut bakti sosial di Komunitas Dinding. Saya dulu bagian dokumentasi. Walaupun awalnya kurang suka dengan anak-anak, setelah melihat mereka butuh perhatian, saya merasa harus terlibat lebih.
Apa saja yang diajarkan kepada anak-anak?
Angelica: Kami memiliki divisi pendidikan dan divisi lain-lain. Kami mengajarkan hal-hal dasar, tapi lebih fokus pada pengembangan bakat, mental, dan kehidupan mereka.
Kami juga memiliki tiga kelas berdasarkan usia: Paud (4-6 tahun), Kecil (7-10 tahun), dan Besar (11 tahun ke atas).