TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Seorang pria di Bitung Sulut, Syarifuddin Lukas (55) mengakhiri hidupnya gunakan tali.
Peristiwa itu ia lakukan, diduga lantaran sakit hati.
Menurut saksi mata perempuan Juwita Pogo (19) menantu korban, pada hari Jumat 14 Juni 2024 sebelum kejadian sempat seduh secangkir kopi untuk korban.
Baca juga: Seorang Pria di Manado Hendak Akhiri Hidup di Jembatan Interchange Manado Bypass, Ini Penyebabnya
Waktu itu sekira pukul 07.15 Wita, di rumah korban Kelurahan Girian Indah Kecamatan Girian.
15 menit berselang, terdengar teriakan dari istri mendiang almarhum Syarifuddin Lukas dari ruang tamu.
Saksi kemudian berbegas menuju ruang tamu, mendapati korban dalam posisi tergantung.
Lalu datang saksi lainnya Saputra Lukas yang juga anak korban.
"Anak korban langsung menurunkan mendiang ayahnya dengan cara memotong tali yang dipakai untuk akhiri hidup," kata saksi Juwita Pogo.
Kemudian korban langsung dilarikan ke RSMN Bitung, untuk mendapatkan pertolongan.
Dari sejumlah keterangan yang dihimpun, sebelum kejadian sempat terjadi adu mulut antara korban dan sang istri.
"Pihak keluarga sudah menandatangani surat penolakan otopsi," kata Kasi Humas Polres Bitung Iptu Abd Natip Anggai, Sabtu (15/6/2024).
Polisi juga menerima keterangan saksi, tentang dugaan penyebab korban akhiri hidup karena sakit hati adu mulut dengan sang istri.
Atas kejadian ini, pihak Polsek Matuari Polres Bitung melakukan sambang duka bentuk empati atas peristiwa kematian yang dialami keluarga, anak-anak dan istri.
Pengingat
Berita ini tidak atau bukan ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa.
Bagi pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk akhiri hidup, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu.
Anda bisa menghubungi psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental setempat.
Bisa juga Anda berkonsultasi ke Rumah Sakit Jiwa Prof. dr. VL. Ratumbuysang di Manado, Sulawesi Utara.(crz)