TRIBUNMANADO.CO.IDÂ - Bacaan Alkitab Hari Ini
2 Korintus 9:8 TB
Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
Berkat Tuhan yang Melimpah
Apakah Anda berdoa agar Tuhan memberkati Anda? Kita mungkin menghabiskan sebagian besar waktu kita untuk berdoa, memohon agar Tuhan memberkati segala sesuatu dalam hidup kita, atau meminta sesuatu yang kita perlukan kepada Tuhan.
Memang begitulah seharusnya.
Yesus bahkan memberi tahu bahwa kita harus melakukannya.
Kita tahu bahwa semua hal baik berasal dari Tuhan.
Artinya, kita tidak benar-benar memiliki apa pun yang kita miliki. Itu semua adalah anugerah dari Tuhan dan pada akhirnya harus digunakan untuk Dia.
Uang, bakat, dan sumber daya kita adalah peluang untuk memberi kembali kepada Tuhan dan orang lain.
2 Korintus 9:8 mengatakan bahwa Tuhan sanggup memberkati dengan limpahnya orang-orang yang bermurah hati dalam menggunakan waktu dan sumber dayanya demi melakukan kebaikan bagi orang lain.
Ayat ini tidak mengatakan bahwa Tuhan akan memberkati kita tanpa syarat.
Dua ayat sebelumnya, dalam 2 Korintus 9:6-7, berbicara tentang bagaimana kita harus memberi dengan sukacita dalam segala hal yang kita lakukan.
Paulus mengatakan bahwa Allah memberkati kita bukan agar kita mempunyai kehidupan yang nyaman—melainkan agar kita tidak mementingkan diri sendiri dalam mengembalikannya kepada Allah dan sesama.
Ada banyak cara kita dapat memberi kembali kepada Tuhan dan sesama.
Kita bisa mulai dengan memberikan persepuluhan secara rutin kepada gereja lokal kita, yang merupakan investasi dalam pekerjaan kerajaan yang Tuhan lakukan melalui orang-orang percaya setempat.
Kita bisa memberi dengan murah hati kepada mereka yang membutuhkan secara finansial. Kita juga bisa bermurah hati dengan waktu, bakat, sumber daya, dan apa pun yang bisa kita gunakan untuk melayani Tuhan dan sesama.
Lain kali bila Anda berdoa agar Tuhan memberkati Anda, luangkan waktu terlebih dahulu untuk memikirkan bagaimana Anda membantu orang lain.
Jika memberi terasa lebih seperti sebuah kewajiban dan bukan sebuah kesempatan, pertimbangkan bagaimana Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mengubah perspektif tersebut dan memberi secara teratur.
Dan kemudian lihatlah bagaimana Tuhan menghargai kemurahan hati Anda yang penuh sukacita.
(*)