TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Hubungan PDIP dan Presiden Joko Widodo belum pulih. Indikasinya, Presiden Jokowi tak diundang pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-5 PDIP di Jakarta akhir pekan ini.
Rakernas mengagendakan pembahasan arah politik PDIP ke depan. Apakah menjadi oposisi (di luar) pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming atau sebaliknya. Rakernas juga akan membahas persiapan PDIP menghadapi Pilkada 2024.
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengomentari tak diundangnya Jokowi pada Rakernas ke-V PDIP di Jakarta akhir pekan ini.
Menurut Dedi, hal itu dikarenakan ada yang mendalam karena manuver Jokowi loloskan Gibran menjadi cawapres di Pilpres 2024.
"PDIP cukup banyak keluarkan statement yang nyatakan memang ada keretakan dengan Jokowi. Utamanya pasca manuver Jokowi usung dan upayakan Gibran lolos kontestasi," kata Dedi dihubungi Selasa (21/5/2024).
Menurutnya hal itu yang menancapkan luka yang mendalam bagi Megawati dan PDIP.
Baca juga: Masuk Survei PDIP, Ini Deretan Sosok Birokrat Pemprov Sulawesi Utara di Bursa Pilkada 2024
"Hal itu dipastikan membuat luka mendalam bagi Megawati dan PDIP, sehingga Jokowi sudah tidak lagi miliki tempat khusus di PDIP, termasuk dalam rakernas partai," jelasnya.
Diketahui tidak diundangnya Jokowi telah dikonfirmasi oleh Ketua Steering Committee (SC) Rakernas ke-V PDIP, Djarot Syaiful Hidayat. Ia mengatakan Jokowi-Ma'ruf tak diundang karena menyibukkan diri.
"Yang jelas presiden dan wakil presiden tidak diundang. Kenapa? Karena beliau sangat sibuk dan menyibukkan diri," kata Djarot di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis lalu (16/5/2024).
Djarot menyebut Rakernas V PDIP hanya dihadiri kader dan anggota partai besutan Megawati Soekarnoputri itu.
"Jadi ini hanya internal PDIP, pesertanya internal PDIP," tutur Djarot.
(Tribunnews.com Rahmat W Nugraha)