TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Arah PDIP pasca keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) ditunggu publik.
Spekulasi menyebutkan PDIP di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri cenderung di luar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Dugaan PDIP akan mengambil jalan oposisi terlihat dari sikap Megawati yang tegak.
Demikian analisis Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI), Lili Romli.
Dia menilai, langgam politik Megawati berbeda dengan putrinya yang juga Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani.
Menurut dia, Megawati cenderung teguh pada pendirian, sementara Puan lebih lentur dalam berpolitik.
“Saya kira di partai politik itu ada yang menyala, ada juga yang menjadi sejuk. Tampaknya Puan langgamnya yang sejuk,” kata Lili dalam program Obrolan Newsroom Kompas.com, Senin (22/4/2024).
Lili berpendapat, gaya politik Puan lebih mirip dengan almarhum sang ayah, Taufik Kiemas, yang dikenal egaliter dan mahir dalam urusan lobi politik.
Tak heran jika perbedaan sikap Megawati dan Puan ini memunculkan kabar bahwa PDI-P belum satu suara soal langkah politik pasca Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Desas-desus yang beredar, sebagian elite ingin PDI-P menjadi oposisi, sebagian lain menghendaki partai banteng bergabung ke koalisi pemenang pilpres, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Saya dapat informasi memang di PDI-P enggak bulat juga memang. Ada sebagian ingin bergabung dengan pemerintahan, tapi sebagian ingin tetap berada pada oposisi,” ujar Lili.
Meski begitu, Lili meyakini bahwa keputusan penting PDI-P tetap dipegang oleh Megawati sebagai pimpinan tertinggi partai.
Kendati belum satu suara, PDI-P diprediksi bakal berada di luar pemerintahan Prabowo-Gibran dan mengambil peran sebagai oposisi.
“Saya percaya dengan sikap politik Megawati yang hitam putih, enggak pernah abu-abu, iya-iya, tidak-tidak. Jadi selama Ibu Megawati sebagai ketua umum, saya kira akan mengambil jalan politik yang tegak,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Pilpres 2024 dimenangkan oleh pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dengan perolehan 96.214.691 suara atau sekitar 58,58 persen dari seluruh suara sah nasional.