TRIBUNMANADO.CO.ID - Dampak Erupsi Gunung Ruang Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, membuat sebagian warga Tagulandang harus mengungsi.
Ada yang masih bertahan di tempat, namun ada yang memilih keluar sementara waktu dari Tagulandang.
Zakheus Kahiking dan keluarga telah menetapkan hati untuk mengungsi ke Kota Bitung bersama saudaranya.
Dia melihat erupsi Gunung Ruang belum berhenti dan masih terus terjadi sampai saat ini.
"Makanya kami sementara di Bitung saja dulu, sampai kondisi memang benar-benar pulih," jelasnya.
Zakheus pun sudah tidak memikirkan lagi rumahnya beserta semua yang ada didalamnya, bagi dia keselamatan nyawa keluarga adalah terutama.
"Saya cuma membawa ijazah dan berkas penting lainya, untuk televisi, kulkas dan lainnya biarkan saja, itu masih bisa dicari kembali," jelasnya.
Menurutnya, sejauh ini tidak ada bantuan yang diberikan kepada keluarganya setelah gunung ruang meletus.
"Sampai sekarang ini tidak ada," ujarnya.
Pengungsi Sulit Dapat Makanan Gara-gara Menunggu Data Lurah
Protes demi protes terus disampaikan pengungsi korban bencana Letusan Gunung Ruang Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Sabtu (20/4/2024)
Masalah penyaluran bantuan terus menjadi persoalan dari para pengungsi.
Hani Tendean warga yang terdampak bencana kecewa dengan kinerja lurah di wilayahnya lambat memberi respon untuk menyalurkan bantuan.
"Ini Lurah sudah ditelephone, belum juga datang ke pos bantuan, padahal kami disini sudah sangat butuh bantuan, syarat di tempat ini mesti hubungi dia," jelasnya
Lebih kecewanya lagi, lurah tersebut selalu meminta-minta data pengungsi. Padahal sebelumnya permintaan tersebut telah dipenuhi.