Ternyata tinggi kedua tongkat itu tidak sama karena tinggi tongkat Lumimuut lebih rendah daripada tongkat Toar.
Akhirnya keduanya menikah dan mendapat banyak anak yang menjadi cikal bakal bangsa Minahasa.
Diceritakan, pada mulanya keluarga Toar Lumimuut tinggal di kompleks pegunungan Wulur Mahatus (di Minahasa bagian selatan), yaitu bukit Watu Nietakan.
Di puncak bukit ini terdapat sebuah batu bernama Watu Rerumeran/Lisung Watu.
Letak dari batu ini berada di sisi barat daya Tompaso Baru.
Diperkirakan keturunan Toar Lumimuut tinggal di sekitar Mahwatu/Batu Nietakan atau yang dahulu disebut Mahwatu Munte Popontolen selama empat generasi.
Sedangkan Minahasa pada masa itu masih disebut sebagai Malesung. (Alp)