TRIBUNMANADO.CO.ID - Sekitar 50 di Kelurahan Mawali Kecamatan Lembeh Utara, Kota Bitung Sulawesi Utara (Sulut) terendam air, lumpur, akar dan batang pohon.
Dalam peristiwa Banjir Bandang, yang disebabkan karena tingginya intensitas curah hujan Sabtu - Minggu (6-7/4/2024).
Dampak lainnya, yang ditimbulkan akibat peristiwa Banjir bandang adalah jembatan patah, jalan lingkar Lembeh sempat tertutup material longsor, lima dapur dan terus rumah hanyut.
Satu warga sempat terseret arus dan berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.
Kemudian 11 unit rumah rusak sedang dan berat, 18 jiwa mengungsi di tetangga, rumah saudara, rumah ibadah.
Lokasi Mawali kecil sempat terisokasi, karena akses jalan tertutup material dan tebing longsor namun perlahan mulai di bersihkan.
Begitu akses jalan lingkat Lembeh dari Kelurahan Papusungan ke Masali sempat tidak bisa dilalui karena terutup material longsor, namun mulai dibersihkan pakai alat berat.
Kemudian talud jalan di lingkungan II RT 03 longsor dan 15 titik lokasi longsor yang menutup akses jalan dan menimpa rumah warga.
"Ini data sementara, akan di update kembali sesuai perkembangan," kata Plt Asissten I Setda Kota Bitung Pdt Robby Kawengian, Minggu (7/4/2024) malam.
Data tersebut rangkuman dari BPBD, camat dan lurah.
Sementara itu terkait kebutuhan mendesak yaitu peralatan dapur, peralatan tidur, sembako, jaringan air bersih dan makanan siap saji.
Sementara itu BPBD Bitung dalam laporannya bilang, upaya dari peristiwa Banjir Bandang yaitu, masyarakat gotong royong melakukan pembersihan.
Melakukan asessment bersama Pala, Ketua RT dan pemerintah Kelurahan setempat terhadap warga terdampak.
Melakukan pembersihan rumah, membersihkan gorong-gorong yang tersebut, buat tanggul sungai dan evakuasi warga terdampak.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.