TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Bukan bantuan sosial atau bansos yang mendongkrak suara Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming tapi suara besar anak muda yang memenangkan keduanya pada Pilpres 2024.
Demikian kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari. Dia meyakini bukan bantuan sosial atau bansos yang buat Prabowo-Gibran menang di Pilpres 2024.
Dikatakannya dari data-data yang ada pemilih 01, 02 dan 03 penerima bansos angkanya sama.
"Kalau pemilih 02 adalah pemilih penerima bansos. Harusnya proposisi penerima bansos porsinya lebih besar dibandingkan pemilih 01 dan 03. Kenyataannya sama saja," kata Qodari saat berpidato pada acara buka puasa bersama aktivis nasional dan sahabat Bang Ara, Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2024) malam.
Atas hal itu Ketua Umum Relawan Gerakan Sekali Putaran tersebut meyakini bukan bansos yang buat Prabowo-Gibran menangi kontestasi pemilihan presiden 2024.
"Sebetulnya memang yang menentukan kemenangan 02 itu bukan bansos. Intinya hasil Pilpres 2024 itu adalah kemenangan dari rakyat Indonesia," sambungnya.
Dan tidak bisa dipungkiri, kata Qodari bahwa pemilih 02 yang paling menonjol itu anak muda.
"Besar sekali anak muda dan yang menggerakkan pastinya aktivis-aktivis dari kepemudaan," terangnya.
Sebelumnya Menteri Keuangan (Meneku), Sri Mulyani (Srimul) menegaskan tidak ada perubahan signifikan dalam anggaran dana perlindungan sosial (perlinsos) dan bantuan sosial (bansos) dari tahun sebelum memasuki masa pemilu.
Hal itu ia ungkapkan dalam keterangannya saat dihadirkan dalam sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (5/4/2024).
"Pola pembayaran perlinsos dan bansos tahun 2024 tidak mengalami perbedaan dengan pembayaran tahun sebelumnya," kata Srimul.
Ia mengungkapkan realisasi anggara bantuan bansos pada periode Januari-Februari 2024 senilai Rp12,8 triliun yang digunakan untuk penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) bagi 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan kartu sembako bagi 18,7 juta KPM.
Menurutnya, tidak terdapat perbedaan pola realisasi anggaran perlinsos dalam kurun waktu tahun terakhir kecuali pada 2023 di mana terdapat perbedaan signifikan pada realisasi bansos dari Kementerian Sosial.
"Bansos Kemensos yang cukup rendah pada 2 bulan pertama karena adanya penataan kembali kerja sama antara Kemensos dengan perbankan," ucapnya.
Pagu anggaran bansos pada 2024 tertuang dalam APBN KITA edisi Maret 2024 senilai Rp 152,30 triliun. Total anggaran itu naik sekitar 6,08 persen dari pagu anggaran bansos yang disediakan untuk tahun anggaran 2023 sebesar Rp 143,57 triliun.
Adapun realisasi pencairannya hingga Februari 2024, atau bulan saat terselenggaranya pemilu pada 14 Februari 2024, sebesar Rp 22,53 triliun, naik hingga 134,86?ri realisasi pada Februari 2023 yang senilai Rp 9,58 triliun.
Perubahan justru terjadi pada program perlinsos lain seperti yang dikelola Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek dan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker)
"Ini akibat kenaikan unit cost dan penambahan penerima KIP Kuliah serta pembayaran program jaminan kehilangan pekerjaan dan bantuan iuran peserta pekerja bukan penerima upah," jelasnya.
Pemilu 2924
Hasil Pemilu 2024 ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Rabu (20/3/2024). Penetapan hasil pemilu dilakukan setelah melalui proses rekapitulasi secara berjenjang dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan terakhir nasional.
Rekapitulasi meliputi perolehan suara pemilih di 38 provinsi di Tanah Air dan konstituen Indonesia yang tersebar di 128 wilayah luar negeri.
Ketetapan tentang hasil Pemilu 2024 ini dituangkan dalam Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2014 Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota secara Nasional dalam Pemilihan Umum Tahun 2024.
"Memutuskan, menetapkan Keputusan KPU tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presidendan Wakil Presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota secara nasional dalam Pemilihan Umum Tahun 2024," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu malam.
Prabowo-Gibran menang dengan perolehan 96.214.691 suara. Prabowo merajai 36 dari 38 provinsi di Indonesia. Sementara, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, menempati urutan kedua dengan raihan 40.971.906 suara.
Pasangan ini menang di 2 dari 38 provinsi di Tanah Air. Lalu, di urutan ketiga ada pasangan capres-cawapres nomor 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang mengantongi 27.040.878 suara.
Hasil Pemilu Presiden:
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 40.971.906 suara (24,95 persen)
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka: 96.214.691 suara (58,58 persen)
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 27.040.878 suara (16,47 persen)
(Tribunnews.com Rahmat W Nugraha)