BITUNG, TRIBUNMANADO.CO.ID - Wali Kota Bitung Maurits Mantiri punya hitung-hitungan, terkait konsumsi nasi di masyarakat Bitung Sulawesi Utara (Sulut).
Dari hitung-hitungan, 1 jiwa konsumsi kilogram beras, kalau dalam 1 kepala keluarga ada 4 jiwa berarti sehari 2 kilo beras.
Untuk sarapan, makan siang dan makan malam.
Baca juga: BREAKING NEWS: Jelang Ramadhan, Polda dan Bulog Sulut Gelar Pasar Murah, 15 Ribu Ton Beras Tersalur
Sehingga pihak Bulog ketika kami sampaikan hitung-hitungan ini Bulog mengiakan pelaksanaan pasar murah dilaksanakan dua kali di setiap kecamatan.
Sehingga dengan adanya 2 kali pelaksanaan operasi pasar di tiap kecamatan, maka warga bisa dapat 20 kg beras di pasar murah.
Jumlah 20 kg itu memang masih kurang jika ditarik dalam hitung-hitungan kebutuhan konsumsi beras setiap hari tiga kali dalam satu keluarga.
"Maka kurangi di sarapan pagi, ganti dengan rebus ubi (singkong)," ajak Maurits Mantiri, di lokasi pasar murah pemkot Bitung di Aula Kantor Camat Maesa.
Kepala BI Perwakilan Sulut Andry Prasmoko sependapat dengan masukkan dari Wali Kota Bitung, dalam mengerem konsumsi nasi di ganti dengan singkong sebagai alternatif.
Karena singkong secara kimiawi biss ganjal perut, tidak ada efet samping seperti kembung.
Ini ia sampaikan berdasarkan pengalamannya mengkonsumsi singkong.
Pihaknya juga telah melakukan persiapan untuk mengantisipasi terjadinya aksi para pengepul pangan.
Dengan melaksanakan rapat forkopimda Kota Bitung yang menghadirkan Kepala BI Perwakilan Sulut untuk bantu penertiban di pasar-pasar, agar tidak terjadi perebutan bahan pangan dan makanan
Menurut Wali Kota Maurits, khsusunya beras masih ada tapi tidak bisa hindari para pengepul.
Kalau aparat dan masyarakat melihat ada aksi pengepul, silakan lapor ke Wali Kota lewat sosial media dan WA.
Agar mengetahui, karena kalau tidak lapor tidak akan diketahui oleh pemerintah untuk dicarikan solusinya.
Masyarakatlah yang bisa tau apa yang terjadi di lapangan.
"Dengan adanya laporan kami bisa layani masalah di lapangan, jika laporan merasa malu atau tidak enak hati bisa lapor lewat WA. Kami tidak anti kritik, laporan masyarakat memberbaiki kinerja kami," kata dia.