TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Jumlah kasus penyakit demam berdarah di Manado, Sulawesi Utara, bertambah di awal 2024.
Selang Januari-16 Maret 2024, terdapat 582 kasus DBD.Padahal, pada Januari-Februari 2023 hanya ada 147 kasus DBD.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Penularan Penyakit Dinas Kesehatan Manado, dr Sicilia Kumaat, Selasa (19/3/2024).
Baca juga: 3 Bulan DBD Renggut 5 Nyawa di Sulut, Dosen FKM Unsrat Ungkap Apa yang Harus Dilakukan Pemerintah
Bertambahnya jumlah kasus DBD di Manado disebabkan beberapa hal, yaitu peralihan musim hujan ke musim kemarau yang tengah berlangsung serta fogging yang tak efektif sebagai pencegahan.
Meski begitu, fogging focus tetap dilaksanakan di sekolah yang letaknya dekat dengan kuburan.
Alasannya, saat Natal dan tahun baru banyak orang berziarah ke kuburan dengan membawa wadah air untuk bunga segar yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
"Dan hanya saat anak-anak akan masuk sekolah dari liburan Natal dan tahun baru 2024," jelasnya, Selasa (19/3/2024).
dr Sicilia menegaskan bahwa di permukiman warga tak ada fogging pencegahan.
Langkah paling tepat untuk mencegah adalam memberantas sarang nyamuk dengan menerapkan 3M Plus.
Kemudian, jika mengalami sakit dengan gejala utama demam tinggi, sakit perut, timbul bintik merah di kulit, mual/muntah, nyeri sendi, masyarakat diminta segera mengunjungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat apabila dalam tiga hari demam tidak turun.
"Terakhir, melapor kepada kepala lingkungan jika ada anggota keluarga yang didiagnosis DBD agar informasi dapat diteruskan ke puskesmas untuk melaksanakan penanggulangan kasus," tutup dr Sicilia.(*)