Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Nama Politisi Golkar Yongkie Limen kini kembali mencuat di muka publik.

Dia disebut-sebut akan maju sebagai Calon Wali Kota Manado, pada tahun 2024 ini.

Yongkie Limen memang sudah diberi penugasan dari Ketum Golkar Airlangga Hartato, pada tahun 2023 lalu untuk maju bertarung di Pilwako Manado.

Sosok ini disebut layak mewakili partai berbekal pengalamannya menjadi Anggota DPRD Sulawesi Utara selama hampir 3 periode.

Yongkie mengaku sebagai kader harus siap jika ditugaskan partai untuk maju di Pilwako nanti.

Dia pun merasa bangga karena ada penghargaaan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

"Secara pribadi saya tidak ada ambisi, tapi punya kerinduan, selagi masih kuat dan beraktifitas dengan baik bisa menjadi berkat untuk orang lain," jelasnya Rabu (6/3/2024)

Yongkie pun mengaku selalu berserah kepada kehendak Tuhan selama menjalani hidupnya.

"Apa yang Tuhan buat pasti kita akan terima selalu, dan kalau Tuhan memang pakai, pasti akan jadi," jelasnya

Dia berpegang dengan ayat Firman Tuhan yang terdapat dalam Yohanes 15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.

Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

"Jadi saya sudah janji kepada Tuhan bahwa saya suka menjadi buah," jelasnya

Berbagai rencana sudah disiapkan manakala dia dipercayakan menjadi Wali Kota Manado, diantaranya lebih memperhatikan masyarakat menengah ke bawah.

"Itu harus ada perhatian khusus kepada mereka, karena saat kita menjadi Wali Kota, ya jelas kita pimpin bukan bangunan tapi masyarakat dengan menunjukan kepedulian pada mereka," jelasnya

Selanjutnya, Yongkie Limen akan memberdayakan seluruh elemen masyarakat dengan selalu mengutamakan keterbukaan publik.

"Ya ini hal penting untuk membangun terus kedekatan dengan masyarakat yang kita pimpin," jelasnya

Yongkie pun jika terpilih jadi Wali Kota, menargetkan dalam programnya 2 tahun bekerja harus ada perubahan.

"Dalam arti perubahan itu harus lebih baik dalam tatanan masyarakat maupun pembangunan harus lebih baik. Bahkan kalaupun memimpin ke depan kita jangan hanya pakai otak harus pakai hati," jelasnya. (Ren)