TRIBUNMANADO.CO.ID - Cap Go Meh hentak Manado, Sulut, pada Sabtu (24/2/2024).
Prosesi bakal diawali barisan non ritual yang terdiri dari penari Kawasaran, mobil Bhineka Tunggal Ika, Drum Band, musik bambu, Paskibraka dan lainya.
Kemudian disusul barisan ritual. Barisan ritual ini terdiri dari gong pembuka, 36 bendera tentara langit, kuda locia, liong barongsai, petugas sembahyang, kereta hias, kio serta Tangsin.
Baca juga: Arti Aksi Ekstrem Tangsin Dalam Cap Go Meh 2024 di Manado, Mulai Harmoni Hingga Jaga Perkataan
Para penari Kabasaran mulai memadati lokasi perayaan Cap Go Meh di Pecinan, Manado, Sulut, Sabtu (24/2/2024).
Amatan tribunmanado.co.id, para penari Kawasaran terlihat berkumpul di halaman Klenteng Ban Hin Kiong.
Prosesi Goan Siau atau Cap Go Meh di Manado, Sulut Sabtu (24/2/2024) esok, bakal dimeriahkan tampilan budaya Sulut.
Ikut sertanya budaya Sulut dalam Cap Go Meh merupakan bukti bahwa Sulut aman dan toleran.
Dan perpaduan budaya ini bakal jadi tontonan menarik turis asing maupun mancanegara.
Ketua Klenteng Ban Hin Kiong Manado Jemmy Binsar mengatakan, budaya Sulut akan ditampilkan dalam barisan non ritual yang adanya pada bagian depan.
"Akan ada kabasaran, kemudian Bhineka Tunggal Ika dan lainnya," katanya Jumat (23/2/2024).
Sebut dia, ikutnya budaya Sulut merupakan ikhtiar umat Tridharma Manado untuk menghargai keberagaman dan harmonisasi di Sulut.
"Kita menghormati kebudayaan nyiur melambai, jadi selain kita merayakan hari suci Goan Siau kita juga menciptakan suasana yang kondusif dan enak dengan masyarakat, semakin banyak budaya semakin baik," katanya. (Art)