Lulusan Universitas Harvard bidang Administrasi Publik ini, juga aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan, di bawah bendera AHY Foundation dan The Yudhoyono Institute (TYI).
Tahun 2015, AHY memimpin salah satu satuan pengamanan Ibu Kota, sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning, dibawah Brigif 1/PIK, Kodam Jaya.
Masuk Politik
Lalu, pada 2016, AHY didaulat oleh Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2017.
Kala itu, ia bersama pasangannya Sylviana Murni melawan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Hanya saja, AHY-Sylvi tak lolos di putaran kedua.
AHY pun mengakui kekalahan dan memberikan ucapan selamat Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang lolos ke putaran kedua.
Pada 17 Februari 2018, SBY mengukuhkan AHY sebagai Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) untuk Pemilukada 2018 dan Pemilu 2019.
Ia menjadi juru kampanye Partai Demokrat dan mengonsolidasikan kader-kader di daerah guna memenangkan calon yang diusung oleh Partai Demokrat pada Pemilukada 2018.
Partai Demokrat berhasil mencapai target awal 35 persen dari 171 pemilihan.
Lalu pada Oktober 2019 AHY ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat dan kini ia menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025.
AHY di Pemilu 2024
Pada Pemilu 2024, AHY mengusung tema perubahan dan berkoalisi bersama Partai NasDem pimpinan Surya Paloh.
Keduanya lalu mengajak Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
AHY digadang-gadang bakal menjadi cawapres pendamping Anies.