TRIBUNMANADO.CO.ID - Baca berita populer Sulawesi Utara hari ini Selasa 20 Februari 2024.
Masih dengan berita perolehan suara pada Pemilu 2024 di wilayah Provinsi Sulawesi Utara.
Kabar Maya Rumantir yang berpeluang cetak hattrick di DPD.
Dan berita terkait calon anggota dewan yang protes KPU.
1. Maya Rumantir Suara Terbanyak di DPD
Terkini perolehan suara calon anggota DPD RI.
Paling tinggi ada Maya Rumantir.
Sesuai real count KPU, Maya kokoh di puncak dengan 193.639 suara.
Dengan data tersebut Maya Rumantir berpeluang cetak hattrick dengan ketiga kalinya secara berturut - turut terpilih sebagai anggota DPD RI Dapil Sulut.
Maya unggul jauh atas lawan lawannya.
Di posisi kedua suara terbanyak ada Cherish Herriette Mokoagow.
Raihan suara Maya ini terbilang mengejutkan.
Sebelumnya diprediksi Maya Rumantir bakal alami kesulitan karena beroleh lawan lawan tangguh di DPD.
Namun Maya membalikkan semua prediksi itu. Ia menang mudah.
Saat hari H nyoblos, suara Maya nyaris ada di semua TPS di Sulut.
Vony seorang warga Minut mengaku pilih Maya karena wajah cantik dan sudah populer.
"Kami hanya kenal Maya Rumantir," kata dia.
Senada dengan Anneke. Dirinya hanya familiar dengan wajah Maya.
Dia mengaku hanya berfokus pada Pilpres dan Pileg.
"Untuk DPD saya coblos yang saya kenal, dialah Maya Rumantir," katanya. (Art)
2. Abid Takalamingan dan Djafar Alkatiri Protes Real Count dan Sirekap
Dua calon anggota DPD RI dapil Sulut Abid Takalamingan dan Djafar Alkatiri melakukan kritik terhadap KPU.
Abid menyoroti real count yang diunggah di website Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sedang Djafar meminta agar perhitungan lewat Sirekap dihentikan.
Abid menuturkan, data yang dimunculkan dalam real count tidak valid. Ia merasa dirugikan.
"Ada banyak kejanggalan," kata dia.
Abid mengaku menemukan banyak kejanggalan di lapangan.
Misalnya ada TPS yang punya jumlah suara mencapai 3000 suara.
Abid menduga, ada upaya sistematis untuk menguntungkan pihak tertentu dengan menaikkan perolehan suara secara signifikan.
Sedang Djafar minta agar KPU menghentikan proses perhitungan suara lewat sirekap.
Ia beralasan banyaknya kesesuaian data dengan keadaan di lapangan.
"Berdasarkan kajian tim IT kami, ada dugaan logaritma sistem yang sudah di-setting yang menginput angka-angka yang dimanipulasi dari hasil perolehan di TPS untuk pemenangan paslon tertentu,” kata Alkatiri.
Ia mengusulkan KPU kembali para proses rekapitulasi manual yang berjenjang. (Tribunmanado.co.id/Art)