Info Kesehatan

10 Penyakit yang Paling Banyak Jadi Penyebab Kematian di Dunia, Ada Diare

Editor: Glendi Manengal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Ketujuh penyebab ini menyumbang 44 persen dari seluruh kematian atau 80 persen dari 10 penyebab utama kematian.

Namun, semua penyakit tidak menular secara keseluruhan menyumbang 74 persen kematian secara global pada 2019.

Berikut artikel ini akan mengulas secara ringkas 10 penyakit terbanyak yang menjadi penyebab kematian di dunia.

Macam penyakit penyebab kematian di dunia

Berikut 10 penyakit teratas penyebab kematian di dunia yang perlu diwaspadai beserta gejalanya:

Penyakit jantung iskemik

Pembunuh terbesar di dunia adalah penyakit jantung iskemik, yang menyebabkan 16 persen dari total kematian di dunia.

Sejak 2000, peningkatan kematian terbesar disebabkan oleh penyakit ini, meningkat lebih dari 2 juta menjadi 8,9 juta kematian pada 2019.

Mengutip Advocate Health Care, penyakit jantung iskemik adalah masalah jantung yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah jantung (penyakit arteri koroner), sehingga jantung melemah.

Saat jantung Anda melemah, jantung harus bekerja lebih keras untuk mengirimkan darah ke seluruh tubuh Anda.

Hal ini dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah , penyakit katup jantung, gagal jantung, irama jantung tidak normal (aritmia) dan masalah lainnya.

Gejala penyakit jantung iskemik mungkin tidak muncul pada awalnya. Ketika penyakit memburuk, gejalanya bisa semakin nyata, seperti:

  • Nyeri dada, terutama setelah aktivitas fisik
  • Pusing atau pingsan
  • Jantung berdebar-debar atau berdetak kencang
  • Sesak napas
  • Bengkak di kaki atau pergelangan kaki

Stroke

Stroke adalah penyebab kematian terbesar ke-2 yang menyebabkan sekitar 11 persen dari total kematian di dunia.

Menurut Mayo Clinic, stroke terjadi ketika suplai darah ke bagain otak terhambat atau berkurang. Kondisi ini merupakan keadaan darurat medis.

Gejala stroke meliputi berikut:

  • Kesulitan berbicara dan memahami apa yang dikatakan orang lain
  • Mati rasa, kelemahan, atau kelumpuhan pada wajah, lengan, atau kaki
  • Masalah penglihatan pada satu atau kedua mata
  • Sakit kepala
  • Kesulitan berjalan

Beberapa pengobatan paling efektif bila diberikan segera setelah stroke dimulai.

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

Halaman
1234

Berita Terkini