“Suamiku bilang nggak apa-apa kalau nggak pandai masak, asal rajin. Rajin bantu, rajin minta".
“Umi (ibu) juga bilang, kalau mau sesuatu jadilah yang terbaik. Kalau mau jadi ibu rumah tangga, jadilah ibu rumah tangga yang baik. Selama ini saya tidak pernah memasak, suami tak keberatan setiap hari beli makan".
“Tiga tahun menikah, saya tidak pernah memasak. Dulu saya pikir buat apa repot-repot memasak, buang-buang waktu dan tenaga. Kalau saya tidur di rumah ibu, suami berangkat kerja, dan ibu yang memasak padahal anaknya sudah menikah," ujarnya lagi.
Berawal dari masakan yang kurang enak, lama kelamaan usaha wanita tersebut dalam belajar memasak pun menunjukkan perkembangan positif.
“Saya juga mulai menikmati memasak sekarang. Setidaknya saya punya kegiatan yang bermanfaat daripada hanya bermain ponsel".
“Suamiku berangkat kerja jam 5.30 pagi. Dia pulang jam 6.30 sore, makan malam sudah siap. Aku bangga karena suamiku suka
masakanku. Dia makan lebih banyak".
"Saya juga bisa mengunggah gambar masakan saya di status WhatsApp saya setiap hari. Beri saya sedikit motivasi agar saya terus maju," ujarnya.
Selain memberi semangat, perempuan tersebut mengatakan suaminya juga rajin ke dapur untuk membantunya menyiapkan bahan masakan.
“Dia membantuku memasak ikan dan mencuci ayam. Untuk saat ini, aku masih belum mau belajar masak ikan tapi aku pandai membersihkan ayam dan membuang lemaknya".
Akhirnya ia kini bisa bernapas lega dan bangga karena bisa memasak berbagai jenis makanan seperti masakan asam pedas, lemak masak, sayur tumis, sayur berlemak, kecap masak, sambal masak, dan masak merah.
Ia bahkan mencoba resep dari tokoh kuliner populer Khairulaming.
"Aku mau belajar masak macam-macam lagi. Kemarin aku belajar membuat sambal tekuk bersama ibuku. Ramadhan sudah dekat, sepertinya aku ingin belajar masakan Hari Raya,” ujarnya penuh percaya diri.
(TribunStyle.com/Ika Bramasti).
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com
Baca Berita Lainnya di: Google News