Berita Populer

3 Berita Populer: Isu Pemakzulan Jokowi, Sindiran Prabowo Subianto, Wacana Bersatu Kubu Ganjar-Anies

Penulis: Ventrico Nonutu
Editor: Ventrico Nonutu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto (kiri ke kanan): Presiden Joko Widodo, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini merupakan berita populer terkait dengan politik nasional dalam beberapa hari terakhir.

Tribun Manado merangkum 3 berita populer terkait politik di Indonesia.

Pertama terkait dengan isu pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kedua terkait dengan ragam sindiran capres nomor urut 2 Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.

Dan ketiga terkait dengan adanya wacana bersatunya kubu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Berikut selengkapnya;

1. Isu Pemaksulan Presiden Jokowi

Isu mengenai rencana pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini berembus kencang. Sejumlah masyarakat melalui Petisi 100 meminta Presiden Jokowi segera dimakzulkan.

Mereka mengeluhkan adanya kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Petisi 100 mengusulkan agar pemilu dilaksanakan tanpa presiden.

Tokoh-tokoh yang tergabung di Petisi 100 mendatangi Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD untuk menyampaikan permintaan mengenai pemakzulan Presiden Jokowi.

Calon wakil presiden nomor urut tiga itu menyebut, ada 22 tokoh dari Petisi 100 datang ke kantornya.

Di antaranya Faizal Assegaf, Marwan Batubara, Rahma Sarita, dan Letnan Jenderal TNI Mar (Purn) Suharto.

Pihak Istana melalui Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengatakan dalam kehidupan negara demokrasi, sah-sah saja menyampaikan pendapat termasuk dalam bermimpi politik.

"Dalam negara demokrasi, menyampaikan pendapat, kritik atau bahkan punya "mimpi-mimpi politik" adalah sah-sah saja," kata Ari, Jumat (12/1/2024).

Apalagi kata Ari sekarang ini sudah memasuki tahun politik yang mana selalu ada pihak menggunakan narasi pemakzulan Presiden untuk kepentingan politik.

"Pasti ada saja pihak-pihak yang mengambil kesempatan gunakan narasi pemakzulan Presiden untuk kepentingan politik elektoral," katanya.

Mekanisme pemakzukan presiden kata Ari sudah diatur dalam undang-undang. Pemakzulan juga harus melibatkan lembaga lembaga negara mulai dari legislatif hingga yudikatif.

"Tetapi, terkait pemakzulan Presiden, mekanismenya sudah diatur dalam Konstitusi. Koridornya juga jelas, harus melibatkan lembaga-lemnaga negara (DPR, MK, MPR), dengan syarat-syarat yang ketat. Diluar itu adalah tindakan inkonstitusional," pungkasnya.

Belum Ada Alasan untuk Memakzulkan Jokowi

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Yandri Susanto merespons soal isu pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo oleh sekelompok masyarakat sipil dalam audiens bersama Menkopolhukam Mahfud MD.

Yandri menegaskan belum ada satu alasan apa pun untuk memakzulkan Jokowi.

"Negara kita masih berjalan dengan normal," kata Yandri.

Yandri mengatakan sejumlah survei juga menunjukkan angka kepuasan kinerja terhadap Jokowi masih sangat tinggi.

Menurut Yandri, saat ini lebih baik semua pihak berfokus untuk mengikuti proses pemilu yang ada.

"Biar rakyat yang menentukan," pungkasnya.

Pakar Hukum Minta Semua Pihak Tak Khawatir

Pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari meminta semua pihak tidak perlu khawatir atas adanya isu pemakzulan Presiden Jokowi. Sebab, ia menjelaskan, hal tersebut konstitusional.

Kata Feri, yang perlu menjadi perhatian yakni terkait prosedural persetujuan usulan tersebut nantinya di DPR RI.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan konsep pemakzulan. Karena berdasarkan Pasal 7A UUD 1945 itu hal yang konstitusional, ada di Undang-Undang Dasar," kata Feri.

"Tinggal apakah itu prosedural sesuai ketentuan yang berlaku, terutama misalnya pengusulan dilakukan oleh 25 orang anggota DPR, dan kemudian dalam bentuk tertulis," sambungnya.

Feri menyoroti pentingnya persetujuan DPR dalam menyetujui usulan pemakzulan ini nantinya.

Menurutnya, jika tak disetujui DPR, maka hal ini hanya akan menjadi wacana semata.

"Hal itu penting karena tanpa bentuk tertulis sama saja sekadar wacana. Dan tidak perlu juga menganggap ini upaya untuk sekadar sensasional, karena faktanya memang itu ada dan bisa dijalankan. Cuma, kita perlu lihat apa tuduhannya dan bagaimana kemudian dituliskan. Karena hal itu penting, menurut saya," jelas Feri Amsari.

Lebih lanjut, Feri mengatakan, kalaupun terjadi, Presiden tidak boleh memandang negatif pemakzulan yang diusulkan masyarakat.

Hal itu dikarenakan pemakzulan merupakan pilihan konstitusional yang dapat dilakukan.

"Dan Presiden tidak boleh kemudian memandang negatif, karena pilihan konstitusional itu dapat dilaksanakan dan merupakan pilihan yang wajar. Tinggal dia (Presiden) silahkan membela dirinya dalam format yang baik," ucapnya.

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 sekaligus Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka merespons santai rencana pemakzulan Presiden Jokowi.

"Ya monggo kalau ada masukan dari warga, evaluasi kita tampung," ujarnya.

"Biar warga saja yang menilai semuanya," tambah Gibran.

2. Sindiran Prabowo Subianto Jelang Pilpres 2024

Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, melontarkan berbagai sindiran pasca-debat ketiga Pilpres 2024 yang dilaksanakan pada Minggu (7/1/2024).

Pada debat ketiga lalu yang mengusung tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik itu, Prabowo mendapatkan sejumlah kritik dari capres lain.

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo melemparkan sejumlah pertanyaan kepada Prabowo yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) di Kabinet Indonesia Maju.

Selepas debat rampung, Prabowo merespons kritik-kritik itu dalam berbagai pernyataan.

Selain itu, dia juga mengomentari pendapat pihak-pihak yang tak menyukai dirinya melakukan joget gemoy.

Berikut beberapa rangkuman sindiran yang dituturkan oleh mantan Komandan Jenderal Kopassus itu dalam beberapa hari terakhir.

  • Komentari Nilai dari Anies

Dalam debat capres, Anies Baswedan menilai kinerja Kementerian Pertahanan (Kemhan) dengan angka 11 dari 100.

Pendapat itu lantas direspons oleh Prabowo dengan menyatakan bahwa dirinya tak sedih dengan nilai yang diberikan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Menurutnya, yang terpenting ialah penilaian dari masyarakat.

Hal ini disampaikan oleh Prabowo saat menerima kedatangan ribuan nelayan di kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024) sore.

"Dikira gue sedih dapet 11 dari 100. Nanti yang penting nilai yang diberikan oleh rakyat Indonesia," ucap Prabowo.

Prabowo menyebut pihaknya bercita-cita untuk berusaha sekuat tenaga untuk memperjuangkan nasib rakyat Indonesia jika terpilih sebagai pemenang pada Pilpres 2024 mendatang.

"Manakala kita menerima mandat kita akan berjuang sekeras tenaga kita, dengan segala kemampuan kita, segala upaya kita untuk memperbaiki hidup para nelayan kita itu komitmen saya itu sumpah saya kepada rakyat Indonesia," jelasnya.

Sementara itu, ketika mengikuti acara 'Konsolidasi Indonesia Maju' di GOR Sahabudin, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Prabowo juga melemparkan komentar terkait penilaian dari Anies itu.

"Saya minta tolong bener-bener, berapa hari lalu saya dapat nilai 11 dari 100."

"Tapi saya jawab kalau bahasa Betawi, emang elu siape, emang gue pikirin," ungkapnya, Kamis (11/1/2024), dikutip dari BangkaPos.com.

Tak hanya itu, Prabowo juga mengajak pendukungnya untuk berjoget gemoy ketika ada pihak yang terus melakukan fitnah dan serangan.

"Kalau difitnah, dihina, mending jogetin saja," pekik Prabowo sambil berjoget.

  • Tak Suka Joget Gemoy? Emang Gue Pikirin!

Selama masa kampanye Pilpres 2024, Prabowo lekat dengan citra gemoy. Dalam beberapa kesempatan, dia pun cukup sering berjoget.

Namun, joget gemoy yang dilakukannya itu tak lepas dari kritik yang dilontarkan oleh beberapa pihak.

Merespons kritik dan ketidaksukaan tersebut, putra Soemitro Djojohadikoesoemo itu mengaku tak peduli dengan penilaian tersebut.

Hal ini dikatakannya ketika menerima ribuan nelayan di kediamannya, Jumat (12/1/2024). Saat itu, Prabowo diminta untuk berjoget.

Namun, dia menolak permintaan tersebut lantaran takut dianggap tidak memiliki gagasan jika hanya joget gemoy.

Sebaliknya, Prabowo mengingatkan pentingnya kesopanan saat berbicara selama proses Pemilu 2024.

"Joget? Nanti saya dimarahi, saya sudah dikasih nilai rendah banget loh. Katanya kalau capres harus punya gagasan, gak boleh joget-joget aja. Katanya ngomongnya harus sopan-sopan," ucap Prabowo.

Ribuan relawan nelayan tersebut pun berteriak agar Prabowo tetap berjoget. Lalu, dirinya pun berjoget dengan gaya Gatot Kaca diiringi tepuk tangan ribuan nelayan.

"Gatot Kaca pangeran dari otot kawat tulang besi," ucap pria berusia 72 tahun itu.

Kemudian Prabowo mengaku tidak masalah jika dinilai hanya bisa berjoget.

Dirinya enggan memikirkan berbagai kritik yang mengatakan dia hanya bisa joget gemoy.

"Biar-biar aja orang-orang gak suka kita joget, kita joget aja. Kalau orang Betawi bilang: emang gue pikirin. Emang ente siape? Sorry, ye," tegas Prabowo.

  • Prabowo: Saya Apa Adanya

Dalam acara 'Konsolidasi Indonesia Maju' di GOR Sahabudin, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (11/1/2024), Prabowo juga mengatakan bahwa latar belakangnya sebagai prajurit TNI memengaruhi caranya dalam bertutur.

Dia menyebut bahwa bahasanya dalam menyampaikan sesuatu itu apa adanya.

"Bahasa saya apa adanya."

"Jangan bahasa-bahasa elite, bahasa-bahasa pengamat-pengamat, beginilah, begitulah. (Itu) teori saja, omon-omon kosong," kata Prabowo, Kamis.

Prabowo lalu menyinggung sebuah peribahasa tentang perbuatan baik yang tidak dibalas setimpal.

"Ada kawan saya mengatakan memang benar kadang-kadang pepatah nenek moyang kita banyak benarnya."

"Hati-hati, dalamnya laut bisa kita ukur, dalamnya hati orang belum tentu bisa kita ukur."

"Ada juga nasihat nenek moyang kita. Hati-hati, kadang-kadang, air susu dibalas dengan air tuba," ujar Prabowo.

Meski begitu, dia mengaku tak ambil pusing dengan sindiran dan olok-olok yang dialamatkan kepadanya.

Prabowo mengatakan bahwa dirinya menyerahkan hal ini pada rakyat dan Allah Swt.

"Tapi, ya, kadang-kadang saya harus sabar, saya cukup mengurut dada saja. Biarlah rakyat dan Allah Swt yang menjawab," ucap Prabowo.

  • Prabowo: Itu Tanah Negara, Mas

Prabowo Subianto menyebut Anies Baswedan sebagai tukang hasut karena saat debat capres mengatakan dirinya memiliki tanah seluas 340 ribu hektare.

Meski enggan menyebut namanya, dia berpendapat Anies berusaha mengadunya dengan masyarakat terkait kepemilikan tanah tersebut.

Prabowo mengatakan ini dalam sambutannya saat acara konsolidasi relawan di Gedung Grahawangsa, Lampung pada Kamis (11/1/2024) siang.

"Sodara-sodara sekalian, ada tukang hasut, tapi saya enggak sebut namanya loh. Nanti dibilang Prabowo emosi."

"Jadi, mau menghasut, mau mengadu saya sama rakyat, tapi pakai data yang keliru. Kalau orang jawa bilangnya keleru. Keleru, salah. Datanya salah," ungkapnya.

Menurutnya, tanah yang disebut Anies adalah tanah milik negara. Tanah itu adalah Hak Guna Usaha (HGU) yang diberikan negara kepadanya untuk dikelola.

"Dibilang Prabowo Subianto punya tanah 340 ribu hektare. Itu tanah negara, Mas. Ini TV lagi mau nangkap nih."

"Prabowo emosi, nah. Itu tanah negara, saya hanya dapat hak untuk HGU, ada macam-macam lah, ada HTI, semua itu milik negara," ujarnya.

Lebih lanjut, Prabowo menuturkan dirinya siap mengembalikan kepemilikan tanah itu kepada negara.

Bahkan, kesediaannya itu, sambung Prabowo, sudah dia sampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya sudah katakan setiap kali negara perlu, ambil semuanya. Dan saya sudah pernah menghadap presiden. Saya sudah katakan, Bapak Presiden untuk lumbung pangan rakyat Indonesia kalau perlu semua lahan saya diambil."

"Saya dari sejak muda saya sudah teken mati untuk rakyat Indonesia. Ndoro, aku ini prajurit. Aku perang. Aku bukan di belakang meja, aku perang."

"Masa orang perang mau pakai barang yang gak bagus. Kalau, ini ada TV, ya, saya gak boleh bicara yang emosi loh. Sorry, ye. Sorry, Ndoro. Ndoro, Mas. Tapi rakyat boleh jawab dong," ujarnya.

  • Pinter Teori, tapi Salah

Saat berkampanye di Gedung Balai Puntar, Bengkulu pada Kamis (11/1/2024), Prabowo menyindir politikus pintar teori, akan tetapi kerap mengungkap data yang keliru.

Awalnya, dia mengungkapkan sudah banyak mendapatkan masukan untuk berhati-hati dalam berbicara dan tidak terpancing emosi.

Prabowo pun menolak masukan itu karena ucapannya selalu apa adanya.

"Ada yang juga ngomong ke saya Pak Prabowo hati-hati bicaranya harus hati-hati jangan emosi nanti terpancing, bilang harus sopan. Saya memang dari dulu bicaranya apa adanya," ucap Prabowo dalam sambutannya.

Dia kemudian menyindir pihak yang suka berbicara sopan di hadapan masyarakat, yaitu politikus yang pinter teori yang suka berbicara sopan, tapi salah data.

"Kalau mau denger saya bicara sopan-sopan terus? Bicara seperti politisi seperti akademisi yang pinter teori? Pinter teori, tapi salah."

"Tapi kita nggak boleh bilang tidak pinter, kalau tidak pinter bahasa rakyat apa, ya? Apa? Goblok? Bukan aku yang ngomong, ya? Apa kalau orang tidak pinter?" tanya Prabowo ke ribuan relawan.

"Goblok, goblok," jawab riuh relawan Prabowo yang hadir

Menurutnya, banyak elite politik Indonesia yang salah untuk menilai kepribadian seseorang.

Dia mengkritik politikus yang sengaja mengungkap data salah untuk menyerang lawan politiknya.

"Kalau orang keliru terus itu apa? Kalau orang sengaja salah apa itu? Bukan saya yang ngomong, yah."

"Saya harus sopan, Prabowo harus sopan, Prabowo harus sabar, Prabowo harus arif. Padahal saya kan bekas prajurit bahasanya bahasa, ya, kan," pungkasnya.

3. Wacana Bersatunya Kubu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan

Wacana bergabungnya kubu Anies Baswedan dengan Kubu Ganjar Pranowo kembali berhembus pascadebat calon presiden (Capres) pada 7 Januari 2024, lalu.

Di mana, keduanya kompak melontarkan kritikan terhadap sistem pertahanan RI yang dipimpin oleh capres nomo urut 2 sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Di sisi lain, Anies dalam beberapa kesempatan juga tak menepis jika pihaknya membuka kemungkinan kerja sama dengan Ganjar.

Ganjar juga merespon positif soal wacana pihaknya akan membuka kerja sama dengan Kubu Anies di Pilpres 2024. Sebab, dia menilai semua kemungkinan bisa saja terjadi dalam politik.

Sinyal mulai nyaman dengan kubu Ganjar juga diperlihatkan oleh Anies ketika menyampaikan ucapan HUT ke-51 PDI Perjuangan (PDIP). Ucapan itu juga direspons positif oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Hasto bahkan mengajak Anies untuk sama-sama melawan tindakan intimidasi yang terjadi saat ini.

Anies juga memuji Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai sosok yang terus menjaga demokrasi di Indonesia.

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud , Hasto Kristiyanto juga mengaku pihaknya telah menjejaki komunikasi dengan Timnas Pemenang Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin) .

Hal itu disampaikan Hasto saat dikonfirmasi terkait adanya penjajakan komunikasi TPN Ganjar-Mahfud dengan Timmas Amin untuk membahas putaran kedua Pilpres 2024.

"Jadi, tim hukum kami memang sudah membangun komunikasi," ujar Hasto saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (12/1).

Bahkan, Hasto mengaku dirinya pernah bertemu dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK). JK merupakan satu di antara tokoh yang mendukung pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

"Saya sendiri pernah bertemu dengan Bapak Jusuf Kalla, dimana beliau juga sangat mengkhawatirkan terhadap kecenderungan pemilu yang sepertinya sudah bergeser, tidak lagi menempatkan rakyat yang berdaulat untuk menentukan pemimpinnya," ungkap Hasto.

Hasto pun menyebut, satu di antara praktik janggal dalam pemilu yakni politisasi program kerakyatan seperti BLT dan bansos.

Maka, bagi Hasto, program kerakyatan itu akan tetap berjalan lantaran perintah konstitusi yang menyebut fakir miskin dan anak terlantar harus dipelihara negara.

"Jadi komunikasi di dalam menghadapi intimidasi itu telah dilakukan, antara paslon 1 dan 3, melalui tim kampanyenya masing-masing," jelas Hasto.

Sementara, Hasto juga turut menyampaikan terima kasih kepada Anies Baswedan karena telah memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada PDIP yang ke-51.

Dia pun mengajak Anies untuk sama-sama berjuang dalam Pemilu 2024.

"Terima kasih buat Pak Anies buat ucapan HUT nya," kata Hasto usai menghadiri acara HUT ke-51 PDIP bersama warga Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu.

"Dan kita sama-sama berjuang agar pemilu, rakyatlah yang berdaulat untuk menentukan pemimpin yang terbaik," sambung dia.

Lebih lanjut, Hasto pun bicara dugaan adanya intimidasi selama Pemilu 2024.

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini pun mengajak Anies untuk berjuang melawan intimidasi tersebut, meski berbeda dukungan Pilpres 2024.

"Kita hadapi bersama-sama kekuatan intimidasi yang mencoba menyalahgunakan kekuasaan," tegas Politisi asal Yogyakarta ini.

Wakil Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid bicara soal peluang kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud Md berkoalisi di putaran kedua Pilpres 2024.

"Kami cermati momentum yang tepat, tetapi arahnya sudah mulai terbaca," kata Jazilul, Kamis.

Jazilul mengatakan Timnas AMIN fokus menggagalkan gerakan Pilpres 2024 satu putaran.

PKB yakin Anies-Cak Imin akan memenangkan Pilpres 2024.

"Kami yakin Insyaallah paslon nomor 1 Anies-Muhaimin akan menang baik satu atau dua putaran," ujarnya.

Namun, PKB merahasiakan apakah menggagalkan gerakan satu putaran Pilpres 2024 bersama kubu Ganjar-Mahfud atau tidak.

Sementara, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, ada dua hal kemungkinan kubu Anies dan Kubu Ganjar bersatu di Pilpres 2024.

Adi menilai, peryataan Anies dan Ganjar itu menunjukan bentuk rasa persahabatan politik antara kubu Perubahan dan kubu PDIP.

Pasalnya, selama ini ada kesan kedua kubu berjarak secara diametral.

"Bukan tidak mungkin jika ada dua putaran dua kubu ini bisa saling berkoalisi karena sama-sama merasa senasib sepenanggungan ‘dimarjinalkan’ secara politik," kata Adi Prayitno saat dihubungi.

Hal kedua, kata Adi, apa yang menjadi sinyal bersatunya Anies dan Ganjar bisa jadi bagian dari prolog atau mukaddimah pintu komunikasi politik yang bakal mereka jalin di masa yang akan datang pasca Pilpres.

Terutama untuk kepentingan politik parlemen.

"Pemilu 2024 selain pilpres, tentunya soal komposisi kekuatan parlemen juga pasti diincar semua kekuatan politik," terang Adi.

Adi juga menyebut, jika wacana kubu Anies dan kubu Ganjar benar-benar bersatu, akan menjelma menjadi kekuatan yang kuat.

"Di pilpres misalnya, andai ada 2 putaran, kubu 1 dan 2, kalau nyata akan menjadi kekuatan dahsyat. Begitupun ketika mereka menyatu di parlemen akan jadi kekuatan yang juga hebat," jelas Adi.

Dia menambahkan, bahwa semua kemungkinan masih bisa terjadi dalam politik. Termasuk, soal bergabung menjadi satu koalisi di Pilpres 2024.

"Dalam politik apapun bisa terjadi. Cuma satu yang tak mungkin. Yakni menghidupkan kembali orang yang sudah meninggal," jelas Adi.

TKN Prabowo-Gibran Yakin Tak Ada Putaran Kedua

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid merespon santai kemungkinan yang menyebut kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud akan bersatu di putaran kedua Pilpres 2024.

Menanggapi hal ini, Nusron menyebut hal itu tidak akan terjadi lantaran mereka yakin Pilpres akan selesai dalam satu putaran.

"Kami belum mempunyai angan-angan dua putaran, karena kami punya keyakinan pemilu ini hanya selesai satu putaran. Tanggal 14 Februari insyaallah sudah selesai," kata Nusron dalam konferensi pers.

Menurutnya masyarakat sudah lelah dengan hiruk pikuk politik yang berlangsung belakangan ini. Dalam menyambut bulan puasa hiruk pikuk tersebut diharapkan sudah hilang, sehingga masyarakat tak lagi terganggu dengan persoalan politik.

Selain itu, lanjutnya, Pilpres satu putaran juga dapat menghemat anggaran negara dalam agenda pesta demokrasi. Total anggaran negara yang bisa dihemat mencapai Rp27 triliun, dengan rincian anggaran bagi KPU Rp17 triliun dan keamanan Rp10 triliun.

"Kalau pemilu ini dilaksanakan satu kali saja, satu putaran saja, negara bisa menghemat. Untuk KPU anggarannya Rp17 triliun pada putaran kedua, untuk keamanan anggarannya Rp10 triliun," pungkas dia.

Artikel Ini Telah Tayang di Tribunnews.com

https://www.tribunnews.com/mata-lokal-memilih/2024/01/13/respons-istana-pakar-hukum-mpr-hingga-gibran-terkait-isu-pemakzulan-presiden-jokowi?page=all

https://www.tribunnews.com/mata-lokal-memilih/2024/01/13/ragam-sindiran-prabowo-pada-pilpres-2024-mulai-dari-omon-omon-hingga-terkait-joget-gemoy?page=all

https://www.tribunnews.com/mata-lokal-memilih/2024/01/13/wacana-bersatunya-kubu-ganjar-anies-jadi-kekuatan-dahsyat?page=all

Baca Berita Lainnya di Google News

Baca Berita Terbaru Tribun Manado KLIK INI

Berita Terkini