Teguh mengatakan, kedatangan petugas lokasi itu sekaligus untuk mengecek perizinan, peruntukan, tata ruang, hingga ketertiban umum kosan per jam tersebut.
Ia juga menegaskan, Satpol PP akan melakukan tugas sesuai fungsinya apabila ditemukan adanya pelanggaran.
Diketahui keresahan warga tersebut sudah berlangsung lama. Mereka resah karena banyak penyewa wanita yang membawa teman laki-lakinya.
Mereka berduaan di dalam kamar, bahkan hingga larut malam. Kondisi ini menimbulkan kecurigaan warga.
NASIB Emak-emak Gerebek Basecamp Narkoba Jambi, Kini Diteror, Rumah Dilempari Tinja, Ngadu ke Polisi
PILU kini dirasakan belasan emak-emak setelah melakukan penggrebekan basecamp naskoba di Jambi pada Juli lalu.
Pasalnya usai kejadian itu, mereka mendapatkan teror dari sosok misterius.
Merasa nyawa terancam, emak-emak ini kemudian ngadu ke polisi.
Seperti apa ancaman yang diterima emak-emak ini?
Belasan emak-emak penggerebek basecamp narkoba di eks lokalisasi Pucuk, di RT 05, Payo Sigadung, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barang, Jambi, Juli lalu, membuat laporan polisi karena diteror diduga oleh bandar narkoba.
Emak-emak yang tinggal di Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alambarajo, Kota Jambi itu, tiba di Mapolresta Jambi sekitar pukul 13.00 WIB, Kamis (24/8/2023).
Mereka menjalani pemeriksaan satu persatu di ruangan Satresnarkoba Polresta Jambi terkait intimidasi yang dialami.
"Kami ramai-ramai datang lapor ke polisi karena menerima ancaman dari diduga bandar setelah penggerebekan basecamp narkoba," kata Wati, warga RT 05 di Mapolresta Jambi.
Dia mengatakan, dua hari usai penggerebekan sarang narkoba, ada seorang berinisial D yang diduga bandar mendatangi dirinya.
D mempertanyakan mengapa Wati menghancurkan basecamp tersebut.