TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Harga bahan dapur seperti cabai rawit meroket di Pasar 23 Maret, Kotamobagu, Sulawesi Utara.
Hal itu diungkapkan seorang pedagang di Pasar 23 Maret bernama Salna Mokodongan.
Salna menjual cabai rawit dengan harga Rp 210 ribu per kilogram.
Sementara untuk cabai rawit yang sudah dibersihkan dari tangkai memiliki harga jauh lebih fantastis, yaitu Rp 250 ribu per kilogram.
Menurut Salna, harga ini sudah sesuai dengan pedagang lainnya.
"Semua (pedagang) menjual dengan harga yang sama," ungkapnya.
Penyebab Harga Rica Naik, Rp 210 Ribu Per Kilogram, Ini Kata Pedagang di Kotamobagu Sulawesi Utara
Ternyata ini penyebab harga cabai rawit atau rica di Sulawesi Utara kembali naik jelang Tahun Baru 2024.
Berikut keterangan pedagang di Pasar 23 Maret Kotamobagu Sulawesi Utara.
Siti, salah satu pedagang mengatakan penyebab harga rica naik adalah karena stok yang kurang.
Baca juga: Bus Rute Langowan-Manado Sulawesi Utara Kembali Beroperasi Setelah Libur Natal 2023
Baca juga: Aktor Drama My Ahjussi Lee Sun Kyun Meninggal Dunia, Tulis Surat Sebelum Akhiri Hidup
"Karena stok kurang, cabai rawit jadi naik," kata dia.
Siti menambhakan bila hal ini mungkin ada kaitannya dengan menjelang tahun baru yang tidak lama lagi.
"Bisa jadi stok kurang, karena petani belum ada yang memanen menjelang tahun baru.
Apalagi masih momen Natal seperti ini," ungkap dia.
Harga rica di Pasar 23 Maret Kotamobagu naik 40 ribu dari harga sebelumnya.
Sebelumnya rica dijual dengan harga Rp 170 ribu per kilogram, kini sudah Rp 210 ribu per kilogram.(*)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.