Jerry Sambuaga

Guru Besar Unsrat Manado Bangga dengan Pencapaian Jerry Sambuaga di Kabinet Jokowi - Maruf Amin

Penulis: Fernando_Lumowa
Editor: Rizali Posumah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr Jerry Sambuaga bersama Guru Besar FISIP Unsrat, Prof Welly Areros.

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kalangan akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian Jerry Sambuaga di kabinet Jokowi - Ma’ruf Amin. 

Setelah Rektor Universitas Pelita Harapan (UPH) Prof Jonatan Parapak dan Dekan FISIP Universitas Bung Karno (UBK) Dr Franky Roring, kebanggaan terkini diutarakan guru besar Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Prof Welly Areros.  

“Masih muda, tapi Jerry menunjukkan kinerja dan keteladanan. Ia sukses membawa neraca perdagangan Indonesia surplus dalam empat tahun terakhir Saya apresiasi atas pencapaiannya yang luar biasa tersebut,” kata Welly saat ditemu di Manado, Senin (18/12/2023).

Profesor asal Nusa Utara ini mengenal cukup baik putra mantan Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Perumahan Rakyat, Theo Sambuaga itu.  

Ia dan Jerry sama-sama mengajar di FISIP Unsrat.   

“Selain di FISIP Unsrat, Jerry pernah mengajar di sejumlah perguruan tinggi ternama seperti UPH, Universitas Indonesia atau UI, Universitas Pertamina, Universitas Paraminda dan London Schoool of Public Relations. Ia terpakai karena pintar dan rendah hati.

Ia doktor termuda ilmu politik dari UI. Ia juga pemikir dan konseptor ulung,” ujar Welly. 

Sebagai akedemisi, Jerry menurut dia terbiasa melakukan perencanaan dan kajian. “Langkahnya terukur. Jika bicara, ia mengacu data,” ucapnya.

Langkah-langkah terukur itu, lanjut dia, diperlihatkan Jerry saat diberi amanah sebagai Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag). 

“Jerry mengawali tugasnya dengan menyelesaikan sejumlah perjanjian dagang internasional. Perjanjian dagang, baik bilateral maupun multilateral adalah instrumen penting untuk memperluas dan meningkatkan ekspor kita,” kata dosen yang mengajar di jurusan Administrasi Niaga FISIP Unsrat ini.

Dengan rampungnya perjanjian dagang tersebut, kata Welly, pengusaha atau pelaku ekonomi Indonesia bisa mengekspor dengan potongan bea masuk bahkan bisa nol persen.

“Jika pasar di luar negeri terbuka dengan tarif yang kecil atau bahkan nol persen, tentu harga barang dan jasa dari Indonesia di pasar negara tujuan akan menjadi lebih murah sehingga punya daya saing yang lebih tinggi.

Outcome-nya adalah peningkatan ekspor. Hasilnya adalah neraca perdagangan Indonesia yang kini surplus 41 bulan berturut-turut,” Welly menguraikan. 

Ia menilai ketua Under Fourty (U-40) Partai Golkar itu mampu membuat terobosan yang diperlukan dalam perdagangan internasional. 

Sementara dalam negeri, Jerry bersama menteri perdagangan dan tim Kemendag aktif membina pelaku UMKM dan menggalang kemitraan dengan semua pengusaha.

Halaman
12

Berita Terkini