Mimi tak keberatan buka bukaan. Ia sudah janda.
Pisah dengan suaminya karena KDRT.
Untuk menghidupi anaknya di kampung, Mimi menekuni berbagai pekerjaan.
Pernah ia bekerja di sebuah perusahaan. Kemudian jadi tukang pijat.
Ditanya alasannya, Mimi hanya berdiplomasi.
"Yah sudah takdirnya, dipanggil teman," kata dia.
Mimi berterus terang tentang sesuatu di balik pekerjaannya.
Sehabis pijat, biasanya disusul dengan hubungan badan.
"Tapi saya berusaha agar itu jangan keluar dari mulut saya, sebisanya pasien yang menawarkan," kata dia.
Mimi punya harga jual yang tak bisa ditawar-tawar. Pantang ia bernego.
"Kalau tidak mau ya sudah, saya bukan gampangan," kata dia.
Ia pun tak mau tanpa pengaman. Kesehatan ia jaga baik-baik.
"Untuk apa dapat uang lalu kena penyakit," ujarnya.
Mimi mengaku tempat kerjanya menyiapkan dokter.
Sebulan sekali mereka jalani pemeriksaan kesehatan.