Hal ini guna mendorong para pedagang bisa berjualan di lokasi pasar yang sudah disediakan pemerintah
"Penertiban kali ini adalah ujung dari proses penertiban pasar Serasi dan pasar ikan.
Sejak tahun lalu sudah dilakukan pemerintah. Seharusnya dengan penertiban ini, pemerintah bermasud supaya para pedagang bisa berjualan di tempat-tempat yang memenuhi syarat-syarat tempat untuk berjualan atau pasar," katanya.
"Penertiban ini untuk menciptakan situasi dan kondisi pasar yang bisa memenuhi syarat-syaratnya. Namun, seperti yang dilihat di tempat ini, bukan pasar.
Peruntukkan bangunannya tidak sesuai, sehingga kemudian dilakukan penertiban," tambahnya.
Ariono kemudian menambahkan bila para pedagang bisa memahami kebijakan pemerintah dengan memanfaatkan tempat yang sudah disediakan.
"Pemerintah daerah pasti telah berupaya menyediakan fasilitas-fasilitas bagi pedagang yang melakukan aktifitas berdagang.
Banyak pasar yang dibuat itu, sasarannya memberikan ruang yang besar untuk pedagang dan juga memberikan akses kemudahan untuk masyarakat yang berkunjung. Sehingga maksud dari pemerintah adalah manfaatkanlah tempat-tempat berjualan yang disediakan oleh pemerintah," ungkapnya.
Adapun beberapa pasar milik pemerintah yaitu Pasar Tradisional Poyowa Kecil, Pasar Tradisional 23 Maret, dan Pasar Tradisional Genggulang.
Namun, Kadis Perindag itu menuturkan bila untuk Pasar Tradisional 23 Maret Kotamobagu tidak diperuntukkan berjualan daging dan ikan.
Ariono kemudian memastikan bila ada aktivitas perdagangan di lokasi yang tidak diindahkan oleh pemerintah, maka akan langsung dilakukan penertiban.
"Berarti ada pelanggaran aturan di situ. Kita punya perangkat daerah yang khusus menangani hal-hal seperti itu, pasti akan ditindaki," terangnya.
Ariono juga memberikan tanggapan akan dampak yang dialami oleh pedagang di eks Bioskop Palapa setelah ditertibkan pagi tadi.
"Itu dinamika. Setiap ada penertiban, pasti ada argumentasi-argumentasi dari para pedagang, tapi itu merupakan dinamika.
Karena tidak semua apa yang mereka sampaikan itu sepenuhnya benar. Oleh karena itu, kami tentu berharap bahwa kita jangan fanatik dengan pikiran kita sendiri," ucapnya