Pihak keluarga mengaku dapat kabar dari live TikTok sekitar pukul 04.00 WIB, soal kondisi korban yan sedang mendaki dan terjebak letusan gunung Merapi.
Kebetulan saya di Padang, yang sudah ke sana ayah, paman, dan keluarga yang lain," ujar Rani.
"Mereka standby sejak tadi malam, sejak lost kontak dengan Ife (panggilan Zhafirah di rumah), ayahnya dan pamannya langsung ke sana," kata dia.
Sosok Zhafirah
Rani bilang, Zhafirah merupakan mahasiswa jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang.
Zhafirah ialah seorang atlet silat.
Adapun pendakian gunung ini merupakan pengalaman pertama Zhafirah.
Sebelumnya, ia pernah trekking, namun tak pernah ke gunung.
"Waktu mau naik gunung, Ife izin ke keluarga dia pergi bersama teman yang biasa mendaki.
Saat mendaftar belum ada informasi larangan mendaki ataupun kenaikan status gunung, ini mendadak aja, bagaimana lagi kan.
Jadi kita ndak bisa berkata-kata, namanya musibah," kata Rani.
Rani mewakili keluarga mengucapkan terima kasih kepada tim gabungan yang berhasil mengevakuasi Zhafirah.
"Kami berterima kasih kepada tim yang mencari dengan cepat, sehari sudah ketemu anak-anak kami," tuturnya.
Sebelumnya, pasca erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB, Zhafirah sempat berkirim video menggambarkan kondisinya terjebak erupsi.
Dari video yang beredar di grup WhatsApp media BKSDA Sumbar, tubuh perempuan 19 tahun itu dipenuhi abu vulkanik.