Di mata Awkarin, gaji tersebut segarusnya layak dan tak membuat asprinya itu gelap mata.
"Gajinya dia 7 juta perbulan. Dia bukan S1. Kalian yang S1 aja tau gimana susahnya cari duit di Jakarta,"
"Oh note juga, gue memanusiakan dia segimana seharusnya gue harus, makan ya makan bareng gue di restoran.
Mau itu restoran mahal atau murah, lembur dibayar, dan segala macem. Dan dengan semua itu, dia ngambil duit gue hampir ratusan juta." lanjut Awkarin.
Setelah makan di Oyster Dealer, Awkarin menerima notifikasi penarikan uang pukul 16.40 WIB.
Saat dicek, lokasi penarikan uang tak jauh dari tempatnya makan.
Awkarin pun minta akses untuk mengecek CCTV. Ternyata didapatinya sang asisten baru tarik tunai.
Saat diinterogasi, sang aspri mengaku khilaf.
"Intinya ada CCTV di Ashta pas gue makan Oyster Dealer. Dia lari keluar OD dengan alesan pipis,"
Dalam chatnya dengan pihak Ashta, pihak Ashta menyebut sang aspri keluar dari OD pukul 16.37. Diduga dalam waktu 3 menit sang aspri melakukan tarik tunai.
"Ngakunya sih tadi malem doang khilaf, taunya abis di cek hahaha.
Bisa ngasih makan banyak orang di Palestina.
Shock nya sih ada, masalahnya ni orang kepercayaan gue," ucap Awkarin.
Awkarin mengaku tidak sadar lantaran setiap tarik tunai, nominal yang diambil kecil.
"Ya mana gue sadar tiap ngambil 5jt 5jt doang. Dan gue tipe yang ga berburuk sangka juga.