Atas dukungan itu, Bobby Nasution diminta mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDIP dan membuat surat pengunduran diri.
"Kalau secara etika harusnya kembalikan dulu lah KTA itu dan buat surat pengunduran yang baik-baik, jangan sibuk deklarasi dulu," kata Boydo, Rabu, dilansir Kompas.com.
Boydo menegaskan, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP telah memberi waktu selama tiga hari ke Bobby untuk mengembalikan KTA jika ingin mendukung Prabowo-Gibran.
Ia pun kembali menyinggung soal etika politik atas sikap Bobby Nasution.
"(Apa) ini memang yang (mau) diajarkan ke anak muda, tidak ada etika dalam berpolitik itu yang gawatnya kita."
"Makanya itu yang saya sampaikan dan (kalau) kita enggak menjaga (etika) dari muda, (apa) yang sudah diajarkan, apa yang sudah kita omongkan, dilanggar semua," terang Boydo.
Bobby Diminta Mundur dari PDIP
Pernyataan senada disampaikan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.
Menurut Hasto, pada prinsipnya Bobby Nasution harus mundur dari PDIP karena telah menyatakan dukungan untuk Prabowo-Gibran.
"Karena memang etika politiknya, ketika sudah memberikan dukungan kepada pihak lain, ya bertanggung jawab untuk mengundurkan diri," ungkapnya di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu, dikutip dari Kompas.com.
Hasto menilai, PDIP sudah melakukan mekanisme yang baik, yakni meminta klarifikasi terhadap Bobby terlebih dulu karena menyatakan dukungan kepada Prabowo-Gibran.
Setelah klarifikasi selesai, lanjut Hasto, Bobby ikut dalam deklarasi dukungan relawan untuk Prabowo-Gibran.
Hasto pun meminta Bobby mengundurkan diri dan mengembalikan KTA PDIP jika mendukung Prabowo-Gibran.
"Kalau mendukung yang lain silakan, tetapi kemudian mengundurkan diri, KTA-nya dikembalikan," imbuh Hasto.
Bobby Nasution Dipanggil PDIP