TRIBUNMANADO.CO.ID - Setiap manusia memiliki pilihannya untuk memilih apa yang diyakini baik berupa agama, kepercayaan, budaya bahkan sesuatu hal yang sangat kecil, salah satunya seperti makanan halal.
Berbicara dunia makanan khususnya yang bersifat halal merupakan bagian dari industri halal.
Terdapat tiga sektor utama yang memiliki kontribusi signifikan dalam pertumbuhan industri halal ini, yaitu jasa keuangan syariah sebanyak 42 persen, gaya hidup syariah sebanyak 4 persen, dan produk halal sebanyak 54 persen, yang mencakup makanan halal (Budiman, 2022).
Indonesia merupakan negara yang berpotensi menjadi produsen bahkan konsumen terbesar dalam produk halal, ini terlihat dari Indonesia menyumbang 12,7% populasi muslim di dunia, bukan hanya itu saja ternyata industri halal telah menyumbang USD 3,8 miliar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia setiap tahunnya (Fathoni dan Syahputri, 2020).
Selain itu, industri halal juga telah menyumbang USD 1 miliar investasi dari investor asing dan membuka 127 ribu lapangan pekerjaan per tahunnya.
Bila dioptimalkan lagi, industri halal dapat meningkatkan nilai ekspor dan cadangan devisa negara (Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2019).
Indonesia merupakan negara yang berpotensi menjadi produsen bahkan konsumen terbesar dalam produk halal, ini terlihat dari Indonesia menyumbang 12,7% populasi muslim di dunia, bukan hanya itu saja ternyata industri halal telah menyumbang USD 3,8 miliar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia setiap tahunnya (Fathoni dan Syahputri, 2020).
Selain itu, industri halal juga telah menyumbang USD 1 miliar investasi dari investor asing dan membuka 127 ribu lapangan pekerjaan per tahunnya. Bila dioptimalkan lagi, industri halal dapat meningkatkan nilai ekspor dan cadangan devisa negara (Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2019).
Meskipun potensi industri halal sangat besar terdapat tantangan yang muncul dalam pengembangan industri halal, terutama dari internal, pada sebuah penelitian terdahulu menyatakan bahwa faktor kurangnya kesadaran akan halal dalam pemilihan produk makanan.
Faktor-faktor seperti keyakinan agama dan sertifikasi halal berperan penting dalam meningkatkan kesadaran akan halal (Yasid dan Andriansyah, 2016).
Tantangan kesadaran akan halal ini menjadi lebih signifikan di daerah minoritas Muslim seperti Manado. bukan hanya itu saja pentingnya kesadaran tentang kehalalan juga terdokumentasi dalam penelitian terbaru yang melibatkan 236 responden yang belum pernah mengunjungi dan berencana untuk pergi ke tiga destinasi berbeda, yaitu Manado, Medan, dan Bali.
Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa melalui uji hipotesis, terbukti bahwa semakin tinggi kesadaran akan kehalalan, semakin besar pula keinginan untuk mengunjungi destinasi pariwisata di Bali, Manado, dan Medan (Safitri dan Pratomo, 2023).
Berakar dari fenomena inilah, tim Kontingen Universitas Sam Ratulangi Manado dalam Musabaqah Tilawatil Qur'an Mahasiswa Nasional ke 17 di Universitas Brawijaya Cabang Desain Aplikasi Al-Qur'an diantaranya Rahmat Sepron Adam, Adjie Tresnohadi Dermawan, Muhammad Haris A. Nurhamidin membuat sebuah produk teknologi yang bernama ACTUARY.
Website ACTUARY merupakan kepanjangan dari (halal-certified culinary tourism mapping information system).
Rahmat Sepron Adam mengungkapkan ACTUARY merupakan teknologi berbasis website yang berfungsi sebagai media sistem informasi yang meliputi pengenalan, sosialisasi, dan edukasi mengenai wisata kuliner bersertifikat halal didaerah pariwisata yang berada di kota manado, dalam mendukung industri halal di kota manado.