Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, menyampaikan saru kehormatan bisa bertemu dan dengan banyak jemaat Panteskosta dari seluruh Indonesia.

Dalam ibadah puncak HUT ke 70, Pelayanan Pria Pantekosta (Pelprip) se Indonesia 2023 di Stadion Duasudara Manembo-nembo Bitung, Rabu (25/10/2023).

Menurut Wagub Steven, cuaca di Kota Bitung sudah berbulan-bulan tidak hujan.

"Tapi, setelah mendengar khotbah dari Ketua Umum Majelis Pusat GPDI, Pdt Dr John Weol, MTh, M. Div, seperti mendapat oasis di tengah padang pasir sehingga menyejukan kita semua," kata Wagub Steven Kandouw.

Pada kesempatan itu, Steven menjelaskan tentang prilaku suku bangsa Orang Israel utamakan kaum laki-laki atau patrilineal.

Sementara suku bangsa di Indonesia, yang kekerebatan utamakan laki-laki (patrilineal) orang Batak, orang Minangkabau Matrilineal, orang Jawa keduanya.

Bagaimana dengan orang Manado Sulawesi Utara khususnya suku Minahasa? Bukan Parta, Matrilineal maupun Patrilineal melainkan Bilineal.

Bilineal, kadang menggunakan garis keturunan ibu dan kadang bapak.

"Kalau bapak hebat semua ikut bapak begitu sebaliknya. Begitu juga di gereja, kalau hebat bapak atau ibu pendeta yang hebat semua ikut bapak atau ibu," jelasnya.

Ini ia sampaikan sebagai endors, kepada kaum bapak karena di Sulut diberikan kesempatan Bilenial agar bapak-bapak jangan kalah dengan ibu-ibu.

Baik itu di bidang rohani, pendidikan, usaha dan lainnya, karena paham di Sulut bukan milik laki-laki karena perempuan punya kesempatan yang sama.

Di momen HUT ke 70 Pelprip se Indonesia, ingatkan semua jadi bapak-bapak sebagai pola anutan, jadi pioner dan tiang keluarga.

Dan Pelpril akan lebih hebat lagi di tahun - tahun kedepan, agar Api Pantekosta makin membesar dan menjaga tanah Toar Lumimuut. (crz)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.