TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini doa agar dagangan laris.
Berdagang adalah salah satu pintu rejeki yang bisa diusahakan oleh setiap manusia.
Dengan berdagang kita melakukan transaksi jual dan beli serta terdapat sistem saling membutuhkan antar sesama.
Untuk kalian yang sedang berdagan atau memulai usaha dagang anda bisa berikhtiar dengan bacaan doa berikut.
Serta pahami tips berdagang ala Rasulullah.
Baca juga: Baca Doa Nabi Muhammad SAW di Bagian Tubuh yang Sakit
DOA AGAR DAGANGAN LARIS
اَللّٰهُمَّ اِنِّى اَسْأَلُكَ صِحَّةً فِى اِيْمَانٍ وَ اِمَانًا فِى حُسْنِ خُلُقٍ وَنَجَاحَا يَتْبَعُهُ فَلاَحٌ وَرَحْمَةٌ مِنْكَ وَعَافِيَةً وَمَغْفِرَةً مِنْكَ وَرِضْوَانًا
Allaahumma inni as'aluka shihhatan fii iimaanin wa iimaanan fii husni khulukin wa najaahan yatba'uha falaahun warahmatan minka wa'aafiyatan wa maghfiratan minka wa ridhwaanan
Artinya: Ya Allah, sungguh diriku memohon kepada-Mu, kemurnian iman dan akhlak terpuji, dan kesuksesan yang disertai keberuntungan, serta aku mohon rahmat, kesehatan pengampunan, dan keridhaan dari-Mu.
Dikutip dari banjarmasinpost.co.id berikut ini tips sukses berdagang ala Rasulullah
Pertama, lakukan segmentasi, tetapkan target pasar (targeting) dan positioning. Sebelum menjajakan suatu barang, Nabi Muhammad punya pengetahuan mendalam tentang kebiasaan, cara hidup, cara makan dan minum, serta kebutuhan yang diperlukan masyarakat setempat.
Jadi ketika datang ke kota A, barang-barang yang dibawa berupa ini dan itu. Ketika datang ke kota B maka barang yang dibawa lain lagi. Begitu seterusnya.
Nabi Muhammad juga mahir lakukan targeting. Tidak hanya memasuki satu segmen, melainkan semua yang ada dalam masyarakat semenanjung Arab. Mulai dari budak hingga kalangan elit kerajaan, bahkan sang raja.
Di samping itu, Nabi Muhammad pintar dalam memosisikan diri. Dia tidak pernah mengecewakan pelanggan. Menghormati pelanggan, baik yang dewasa atau pun remaja.
Kedua, melakukan diferensiasi, bauran pemasaran, dan memiliki prinsip dalam menjual. Nabi Muhammad adalah orang yang berpikiran out of the box. Dia berdagang dengan cara-cara yang beda, tidak konvensional seperti digunakan pedagang lainnya pada saat itu.
Terkait hal ini, ada dua cara yang dilakukan Nabi Muhammad saw, yaitu menjalin hubungan yang baik (silaturahmi) dengan pelanggan dan ekspansi usaha, tidak hanya ke satu wilayah.